
Yakarta, CNN Indonesia –
Sekretaris Tinggi Projo Handoko menanggapi pidato ProJo di sebuah partai politik. Dia mengatakan ProJo akan meminta instruksi dari Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden Dewan Pengawas ProJo.
Hangoko mengatakan pidato itu berasal dari keinginan berbagai bagian. Dia membantah berita tentang Jokowi yang memerintahkan organ sukarelawannya untuk menjadi pesta.
“Ketika itu berkaitan dengan pertanyaan itu, Mr. Jokowi pasti akan dikonsultasikan dengan Tn. Jokowi,” kata Handoko, ketika fun-eastern.com menghubungi mereka, pada hari Selasa (10/29).
Hangoko mengatakan perubahan dalam sebuah pesta di sebuah pesta saat ini terbatas pada pidato. Ini muncul dari keinginan yang dikembangkan di berbagai daerah.
Menurutnya, setiap keputusan akan dibuat pada konferensi lima tahun. Projo, katanya, akan mendapatkan keinginan orang.
“Ya, Projo melanjutkan kehendak rakyat. Maka kasusnya kemungkinan akan menjadi bagian atau tetap menjadi organisasi kotor, ya, otoritas konferensi memutuskan,” kata Handoko.
Dia mengatakan konferensi ProJo akan diadakan pada awal Desember. Namun, rincian acara masih disiapkan oleh tim internal ProJo.
Sebelumnya, pidato Projo menjadi pesta. Pidato ini telah benar -benar berkembang dari pemilihan presiden tahun 2024. Namun, berita itu kembali setelah Jokowi mengundurkan diri dari kursi presiden.
ProJo adalah sekelompok sukarelawan yang mendukung Jokowi pemilihan presiden 2014. Beberapa politisi PDIP mendirikan kelompok ini dan/atau aktivis tahun 1999.
Saat ini, Presiden Budi Arie Setiadi, Sekretaris Jenderal Hangoko, dan Panel Jenderal Barus adalah kelompok sukarela. Budi Arie berada di pos pelayanan di Jokowi dan Pabowo sebagai perwakilan ProJo.
(DHF/TSA)