
Jakarta, CNN Indonesia –
Kebebasan berbicara Asia Selatan (Safet) mencatat bahwa dari minggu lalu hingga Rabu (2/26) ada serangan publik 25 digit ketika penolakan hukum TNI.
Direktur eksekutif menjelaskan bahwa SafeNet adalah seorang pemeriksa, dan 25 serangan digital mengalami serangan yang berbeda. “Selama diskusi konferensi online di Jakarta pada hari Rabu, setidaknya 25 pekerjaan diserang,” kata Jakarta pada hari Rabu (2/26).
Nenden menjelaskan berbeda dari pengungkapan atau pengungkapan informasi tentang ID pribadi, intimidasi, akun media sosial.
“Ada bahaya bahwa ada akun Instagram dan WhatsApp, jadi kita akan melihat ada beberapa kasus identitas, dan kemudian melaksanakan akun dan spam melalui aplikasi WhatsApp,” katanya.
Selain itu, serangan nenated menilai bahwa serangan digital adalah salah satu jenis represi yang anti-sipil masyarakat.
Dia juga percaya bahwa mereka mencoba mendistribusikan ruang sipil yang dibuat menggunakan perangkat teknologi.
“Ini juga menunjukkan bagaimana gejala penindasan muncul, serta menggunakan teknologi atau bahkan upaya untuk mengurangi lebih hangat di bidang digital,” katanya.
Selain itu, Bantuan Hukum India Dana Hukum India (YLBHI) mengatakan bahwa 51 wilayah di Indonesia 51 wilayah di Indonesia telah mengadopsi kampanye untuk menolak meratifikasi ratifikasi TNN (2/26) dengan ratifikasi.
Zaneal mengatakan bahwa massa kampanye di 10 wilayah, yang melakukan penolakan di 51 daerah, mengatakan bahwa kekuatan itu adalah kekejaman.
“Daerah telah melewati (51) Indonesia dan 10 di antaranya telah melewati massa,” kata tender itu. (MAB / DMI)