
Jakarta, CNN Indonesia –
Banyak orang menghabiskan waktu fajar di Ramadhan -szybko untuk menurunkan berat badan. Tapi bagaimana tepatnya Islam terlihat pada orang -orang yang dengan cepat tanpa fajar?
Sahur adalah aktivitas bergizi dan mengisi energi tubuh di pagi hari di bawah tiang.
Nabi Muhammad mengajar orang -orangnya untuk makan fajar ketika dia mengemudi dengan cepat. Sahur siap meningkatkan energi cepat sepanjang hari.
Pada dasarnya, dengan mengutip halaman Bazna, Sahur sendiri adalah salah satu praktik Sunna di pos. Rekomendasi untuk makan yang disebutkan di Hadis di bawah ini:
“Makanlah karena ada berkah dalam makanan.” (Tn. Bukhari dan Muslim)
Hadis di atas menunjukkan bahwa makan sebenarnya bukan persyaratan hukum dari pos, tetapi sekte yang membawa banyak berkah.
Sayangnya, beberapa alasan mengapa seseorang tidak fajar. Beberapa sadar karena mereka ingin menurunkan berat badan. Ada juga orang -orang yang terlambat karena mereka bangun terlambat.
Jadi bagaimana pos yang tidak fajar?
Post Without Dawn memiliki ketentuan hukum yang tetap penting, jika niat dibaca sebelum fajar. Alasannya adalah bahwa Sahur bukanlah postingan yang harus dilakukan.
Namun, meninggalkan makanan berarti hilangnya banyak berkat yang dijanjikan dalam Hadis Nabi.
Tidak hanya berkah, makanan juga memberikan banyak kebijaksanaan. Salah satunya adalah mempertahankan kekuatan fisik di bawah pos.
“Kebijaksanaan makanan adalah untuk secara fisik memperkuat orang -orang yang ingin berlari ke pos,” kata Abdul Kadir Jailani, dan sekarang dikutip secara online.
Muslim didorong untuk makan dari tengah malam untuk masuk fajar. Untuk menjaga perasaan kenyang, Muslim tidak makan fajar di dekat fajar. Misalnya. pada 03:30 WIB di pagi hari. (ASR/ASR)