
Jakarta, CNN Indonesia –
Pelatih Palermo Alesio Dionisi membuat hasil imbang 1-1 melawan Sampdoria di B-Series di Liga Italia, diwarnai oleh Bunder Emil Audero.
Calon untuk tujuan ilmu alam di tim nasional Indonesia, Emil Audero, memiliki asli yang mematikan yang membiarkan Palermo pecah di Sampdoria pada menit pertama ketika timnya bermain 1-1.
Kiper yang lahir di Matam, yang masih dalam paspor Italia, Emil Audero, membuat kesusahan yang fatal ketika Palermo Vise Sampdoria di Stadion Comunal Luigi Ferraris, Genova, Sabtu (8/3) malam.
Begitu tim Italia B hanya berlari selama satu menit, kiper Palermo, ditemani oleh Emil Audero, telah diakui.
Tujuan ini disebabkan oleh kesalahan mematikan yang dibuat oleh Emil Audero karena emisi sumbu yang salah kepada rekannya.
Akibatnya, bola kickball Emil Audero mengarah ke Sampdoria Massimo Coda, yang berdiri tanpa membimbing bek Palermo.
Massimo Coda punya waktu untuk mengendalikan bola dan kemudian menembak pada gawang Palermo yang menjadi gol.
Untungnya, mantan kapten Venezia, yang sekarang memperkuat Palermo, mencetak gol 1-1 di menit ke-40.
Sampdoria juga harus bermain dengan 10 pemain setelah Ebenezer Akinsanmiro diusir oleh wasit dengan kartu merah lurus. Namun, Palermo tidak dapat memperoleh manfaat dari manfaat jumlah pemain untuk meningkatkan skor.
Sampai pertandingan berakhir, tidak ada tujuan tambahan. Game Sampdoria vs Palermo berakhir 1-1. Emil Audero benar -benar naik dalam kompetisi ini.
“Kami memainkan permainan yang hebat, anak -anak bermain dengan sangat baik. Meskipun kesalahan pertama yang bisa menempatkan semuanya dalam bahaya, ini bukan masalah dan tidak alami. Tetapi tim segera menunjukkan minat, setelah 50 detik awal adalah,” kata Dionisi setelah pertandingan dari Live Sisilia. “Penting bagi tim pengembangan untuk menunjukkan kesadaran dan kekuatan.
Namun, Dionisi juga menganggap timnya memenangkan pertandingan ketika lawan telah memainkan 10 pemain setelah kartu merah.
“Kami menciptakan situasi dan karena mereka bermain dengan pemain selama 30 menit. Tapi kami tidak bisa mendapat manfaat dari keunggulan itu, Sampdoria juga hidup dengan semua pemainnya, jadi itu hanya memberi kami sedikit ruang,” kata Dionisi.
(RHR)