
Jakarta, CNN Indonesia –
Perlombaan Rupiah -Wissel ditutup pada hari Selasa di Rp16.611 per dolar AS (3/25). Uang Garuda turun 44 poin atau kurang 0,27 persen dibandingkan dengan dekat dengan perdagangan sebelumnya.
Sedangkan tingkat referensi Indonesia Bank (BI) Jakarta Interbanker Dollar Rate (Jisdor) Rupiah ditetapkan pada RP16.662 per dolar AS di pasar.
Mayoritas mata uang Asia gagal. Baht Thailand turun 0,17 persen, China Yuan turun 0,03 persen, Peso Filipina naik 0,04 persen, Yen Jepang turun 0,28 persen dan Ringgy Malaysia melemah 0,07 persen.
Mayoritas uang di negara ini melemah. Buku -buku Inggris kurang 0,09 persen, euro Eropa kurang 0,07 persen dan Swiss Franken minus 0,15 persen.
Analis Valuta Doo Financial Future Lukman Leong mengatakan rupiah melemah terhadap dolar AS karena investor khawatir tentang ketidakpastian ekonomi karena kebijakan tarif presiden AS Donald Trump.
Ketika ada ketidakpastian ekonomi global, investor biasanya lebih berhati -hati dan mencari aset yang dianggap lebih aman, seperti dolar AS atau emas.
Akibatnya, permintaan dolar AS meningkat dan melemahkan perlombaan untuk mengubah rupiah.
“Rupia juga dipengaruhi oleh perasaan pajak negatif domestik dan masalah pemerintah,” katanya kepada cnnindonezi.com.
(FBY/AGT)