
Jakarta, CNN Indonesia –
Polisi membubarkan kebiasaan pelacuran di bawah umur – Kelapa Gading di sebuah apartemen di Jakarta Utara. Saat mencuri lokasi pelacuran, polisi menemukan empat penulis dan tiga korban.
Melaporkan kasus ini Kantor Polisi Kelapa Gading dimulai dengan laporan tentang masyarakat. Kemudian polisi pergi ke panggung untuk melakukan studi pada hari Sabtu (1/25).
“Setelah mereka meninggalkannya, ada tujuh orang di aula,” kata Kapols Kelapa Gading Kompol Seto, 4/2).
Inisial adalah empat pencapaian (21), AA (19), MAS (16), dan KDR (19). Tiga korban masuk sementara remaja (18), bukan (17), dan F (16).
Seto mengungkapkan bahwa empat penjahat memiliki peran lain dalam kegiatan prostitusi.
Ini bertindak sebagai orang yang menaikkan atau mengawasi ruang HB dan membayar penghasilan unit datar.
Kemudian AA didanai dari kegiatan prostitusi dan mengatur dana untuk membayar korban, mucikari dan penjaga.
Kemudian MAS bertanggung jawab untuk menerima atau mengarahkan tamu ke unit dan menerima biaya pembayaran yang menumpuk ke AA. Unit apartemen KDR bertanggung jawab untuk membersihkan ruangan.
Dari konsekuensi dari dalam, subkontraktor menerima bukti biaya Rp50 ribu untuk setiap tamu. Namun, gaji hanya diberikan setelah melayani 30 orang.
“Korban mendapatkan upah dari 50 ribu tamu RP,” kata LEAR.
“Korban akan diberikan uang jika Anda mencapai tujuan 30 tamu RP1,5 juta,” tambahnya.
Seto mengatakan para peneliti masih menyelidiki kasus pelacuran, dan lemah dalam menghadapi partisipasi partai lain. (DIS / TSA)