
Jakarta, CNN Indonesia –
Sembilan desa Java Bandung Regensi Barat dibanjiri dengan melimpah Sungai Siteum, Sungai Sikapundung, Sungai Pengepungan, Sungai Sipalasari dan Sungai Sitarik pada hari Sabtu (15/3).
Sembilan desa yang terluka, yaitu, desa -desa Bozhongon, Langkong dan Bozhongsari di daerah Bozhongsoan. Kemudian desa -desa Dayeuhkolot, Ciiteureup, dan Cangkuang Wetan di daerah Dehkolot, desa Nanjung Mekar dan Kanguang di daerah Rankeki. Kemudian desa Margaacih di wilayah Margaaci.
“Banjir jatuh ke sembilan desa di empat divisi, 237 pemimpin keluarga (KK) atau 551 penduduk dipaksa untuk dievakuasi,” akan mengatakan kepala BNPB Mukhari Bencana dan Pusat Komunikasi dalam pernyataannya pada hari Minggu (3/16).
BPBD Regency Bandar mengatakan hingga 361 rumah yang terkena dampak banjir.
Selain itu, banjir disebabkan oleh tiga titik akses yang disentuh, tempat pembuangan sampah yang rusak berkisar antara 10 hingga 120 sentimeter.
“Petugas polisi terus memperbarui data dan memantau daerah -daerah yang terluka. Pada hari Minggu (3/16), banjir secara bertahap menarik diri, tetapi petugas polisi mengingatkan warga yang menemukan Aphtershok yang mungkin timbul ketika curah hujan turun lagi,” katanya.
BNPB telah meminta otoritas lokal dan penduduk setempat untuk tetap waspada untuk mengantisipasi ancaman bencana hidrometeorologis yang lembab.
Antara lain, segera membersihkan kotoran atau material yang masih ada di drainase dan jalan yang dapat dilayari di zona ressetament; Oleh karena itu, ketika hujan, air terjadi, tidak terbatas dan dapat mengalir dengan lembut melalui drainase.
“Selain itu, penduduk juga dapat menyiapkan tas dengan mudah untuk bencana alam dan segera melakukan evakuasi independen di tempat yang lebih aman, jika ada hujan lebat selama lebih dari satu jam dan viabilitas (eksekusi) kurang dari 100 meter,” kata Mukhari. (DIS/TSA)