
Jakarta, CNN Indonesia –
Keadilan Felippine, Jesus Rella, membantah pemerintahannya bekerja sama dengan Pengadilan Internasional (ICC) untuk menangkap presiden Rodrigo.
Remulswe mempresentasikan Deklarasi untuk Studi Wilayah Studi Regional Komite Filipina Filipina.
Dia menekankan bahwa pemerintah telah mempertahankan catatannya di ICC untuk surat yang membara melalui Organisasi Internasional untuk Kejahatan Polisi (Interpol).
“Kami tidak pernah berbicara tentang ICC sejauh ini atau buruk,” kata Remulla, dikutip oleh AFP.
Kasus ini dimiliki oleh Senator Imee Marcos dan seorang teman dekat Presiden Sara Dutter. Sarah adalah putra Rodrigo Deuterter.
Dalam volume, IMEE menunjukkan pendapat informal dari Interpol Daily 10.
“Distribusi ini ditransfer setelah konsultasi sebelumnya dengan pemerintah Filipina, yang telah setuju untuk melakukan penangkapan,” kata Opini.
Remulwas mengatakan kata -kata pendapat “memiliki alfabet” dan tidak dengan jelas merujuk pada penangkapan Dutterte.
“Ketika mereka diselenggarakan dengan pemerintah Filipina di Filipina, saya bertanya -tanya siapa yang berbicara di sini karena kami tidak,” katanya.
Sampai beberapa minggu terakhir, pemerintah Filipina telah ditolak oleh para penyelidik ICC. Mereka mengira pengadilan tidak mungkin setelah Filipina keluar dari keanggotaan.
Di bawah Pemerintah Dutter, Filipina meninggalkan ICC pada tahun 2019.
Beberapa hari kemudian, pemerintah menekankan bahwa mereka siap untuk bertindak ketika mereka menerima permintaan hukuman penjara dari ICC atau Interpol.
Pada 11 Maret, polisi Polippine menangkap Duttertete. Setelah itu, Belanda dipindahkan ke ICC.
Saat ini, Dutter berada di Pusat Penjara ICC dan menghadapi sebuah kasus. (Isa / DNA)