
Jakarta, CNN Indonesia –
Jepang menciptakan pembersihan publik setelah pengadilan, Manad, petinju profesional profesional profesional dengan hukuman mati.
Pemerintah mengkompensasi 217 miliar yen atau sekitar 24 rp triliun.
Ungkapan ini muncul ketika seorang pria bernama Iwao Hakamada (89) dituduh empat orang yang terbunuh pada tahun 1966.
Keluarga Hakamad membenarkan bahwa Hakamada itu suci dan terus berjuang untuk pertunjukan baru.
Pada bulan September 2024, pengadilan terakhir, pengadilan memutuskan bahwa Hakamada murni ketika polisi dibersihkan.
Pengadilan mengatakan bahwa Hakamada telah menerima pertanyaan tidak manusiawi yang memaksanya menerima kesalahan.
Pada juri yang berkurang pada 24 Maret 2025, iklan untuk kota Shizuoka, mengatakan Hakamada menerima tuduhan 217.362.300.000 yen untuk ini.
Namun, tim hukum Hakamadado telah dianggap bahwa jumlahnya masih jauh dari Hakamada menderita selama 46 tahun.
Selama beberapa dekade, Hakamada telah tinggal di penjara dengan ancaman praktik menarik yang memengaruhi ancaman bagi kesehatan mental. Tim hukumnya mengatakan bahwa Hakamada saat ini “hidup di dunia imajinasi.”
Melaporkan dari AFP, Hakamada dihukum dan membunuh bosnya, kepala anaknya.
Hakamada awalnya menolak tuduhan itu, tetapi polisi mengatakan Hakamada mengaku.
Selama persidangan, Hakamada terus mengklaim kemurnian dan mengumumkan pengakuan berdasarkan kewajiban. (BLQ / BAC)