
Iaarta, CNN Indonesia –
Sungkem telah menjadi tradisi selama Idul Fitri atau Idul Fitri, terutama bagi orang -orang Jawa. Sungkem dibuat oleh orang yang lebih muda untuk orang tua atau orang tua.
Sungkem tidak hanya dilakukan untuk memiliki tenggorokan untuk duduk dengan kaki silang, tetapi juga dalam alasan. Berikut ini adalah sapaan Sungkem Eid pada orang Jawa yang baik (ALUS).
Javanhing Saat Sungkeman Idul Fitri biasanya menggunakan Javanic Alus atau Kromo Inggil. Ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap orang tua.
Perlu diingat, orang Jawa menggunakan beberapa tingkat bahasa berdasarkan usia dan lapisan sosial penutur untuk lawan bicara wacana.
Tidak mudah bagi sebagian orang untuk menyelesaikan kata maaf untuk Sungkem selama Idul Fitri di Javanic Alus.
Ringkasan beberapa sumber, adalah koleksi kata -kata Alus Jawa Sungkem Lebaran berikutnya sambil merayakan Idul Fitri 1446 Wiljiyah. Nyuwun Agengpun Pangaxami, Mugi-Mugi Kito Kanugrah adalah Tan Gusi Engkang Macialo Jagad. ; Pahtti Kula. DISGI DISGI. Dengan ada berenang untuk menghilangkan semua dosa kita). Nyuwun Ngapunten Dheateng Semaya Semaya Kula. (Saya seorang pemuda, mungkin jika ada kesalahan dalam kata -kata dan perilaku saya yang membuat Anda tidak nyaman, saya minta maaf secara profesional dengan kesalahan). Silka Lapat Kula Nyuwun Pangaps. MUPI SUMAYA SUDADA KULA LAN PANJENANGAN Saget ing Don Donten Riya Punika. Roh sangat tepat untuk Engkang Sampun Kula Lampahi. (Tuan / Nyonya, pada hari sakral ini, biarkan anak Anda dikenal dan meminta maaf secara fisik dan mental atas semua kesalahan yang dibuat). Allah Mugi SWT Paring Pangaps Lan Ridhonipun Wonden Dents Eid Al-Fitr Punika. . Kula Ngeauton, Sugeng Riyadi. Mbok Bilih Kula Gadah Kaludu, Kula Nyuwun Aguning Pangaps Dumatengo Mr / Mrs.
Ini adalah kumpulan kata -kata oleh Javan Javan Alus Javan yang berisi permintaan maaf di Idul Fitri 1440 Hijri. (AHD / FEF)