
Sukoharjo, CNN Indonesia –
Banyak perusahaan Sukoharjo telah mengirim orang Jawa untuk mempekerjakan mantan staf di PT Sri Regeci IAM (Sritex) yang mulai berhenti beroperasi 1 Maret 2025.
Berdasarkan kontrol, setidaknya dua perusahaan pakaian telah mendirikan tim mereka di depan pabrik Siteex mulai Selasa (4/3).
Mantan staf Sritex, yang hari ini mengambil alih kondisi untuk usia (JHT) perusahaan, telah mengeluarkan pesawat atau brosur pekerjaan hari ini.
Perusahaan datang dari Semarang. Namun, mereka enggan wawancara.
Perusahaan Dressing Pusat Lainnya Berdasarkan Java kemarin (3/3) mendirikan timnya sendiri. Posisi kecil untuk proses pendaftaran terbuka.
“Kami di sini ketika kami mendengar bahwa ada pemecatan besar, kami adalah inisiatif untuk membantu mereka yang kehilangan pekerjaan untuk bergabung dengan PT kami,” kata DWI.
Selain itu, perusahaan sekarang membutuhkan sejumlah besar karyawan untuk melanjutkan DWI. Setidaknya 500 orang harus didirikan sebagai operator.
Perusahaan bahkan berkomunikasi dengan industri Kabupaten Sukoharje dan Kantor Tenaga Kerja untuk Proses Ketenagakerjaan “di tempat”.
Perusahaan, yang melanjutkan DWI, menawarkan kesejahteraan dalam bentuk standar upah minimum regional (mati), lima hari kerja tanpa cukup cepat dan mencakup semua jenis BPJ dan akhirnya memberikan gaji.
“Alhamdulillah, meskipun ada lima kontak. Langkah itu seperti biasa, dan kemudian instalasi kemudian sesuai dengan keterampilannya,” tambah DWI.
“Kami membutuhkan banyak energi sekarang,” pungkasnya.
Selain kedua perusahaan, Institute for Work Training (LPK) juga menginstal transparan di tempat kerja gratis di fasad, salah satu keberangkatan di depan pabrik Sritex.
Sebelumnya, 1. Sekitar 10.000 pengalaman pembatalan karyawan.
Penutupan pabrik menjadi hasil dari keputusan Pengadilan Komersial Semarang, yang menyatakan bahwa Sriteex bangkrut dalam keputusan no. 12/ PDT.SUS-PKPU/ 2021.PN.ANI.SMG dari 25 Januari 2022.
Mahkamah Agung (MA) mengkonfirmasi keputusan banding, 19 Desember 2024. Kelompok kebangkrutan konservatif Sritex menyatakan bahwa perusahaan tekstil memiliki hutang 29,8 triliun rp.
(Kum/sfr)