
Jakarta, CNN Indonesia –
Nilai tukar rupiah terbuka untuk Rp16.361 untuk dolar AS pada hari Jumat (2/14). Mata uang Garuda telah meningkat sebesar 15 poin atau lebih 0,09 persen.
Sebagian besar mata uang Asia telah menguat. Baht Thailand telah meningkat 0,08 persen, Korea Selatan telah memenangkan lebih dari 0,31 persen, dolar Singapura meningkat 0,05 persen, Yen Jepang memperkuat 0,18 persen, balasan Malaysia telah memperkuat 0,47 persen, memperkuat 0,47 persen.
Sementara mata uang paling penting dari maju, berbagai negara terbuka. Pound Inggris meningkat 0,02 persen, euro Eropa turun 0,02 persen, dolar Australia meningkat 0,13 persen dan dolar Kanada meningkat 0,07 persen.
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjandra, mengatakan bahwa Rupiah telah menguat karena dolar AS dikoreksi oleh dampak pasar pasar bahwa indikator inflasi Amerika Serikat Amerika Serikat (PCE) akan menunjukkan penurunan.
“Ini adalah kebalikan dari harapan sebelumnya bahwa tingkat inflasi di Amerika Serikat akan lebih tinggi dari sebelumnya,” katanya kepada fun-eastern.com.
Di sisi lain, terlihat bahwa harga emas internasional meningkat sejak kemarin dan mendekati tingkat tertinggi dari seri US $ 2.940 untuk Oncia di Troia. Ini mungkin mengindikasikan masalah pasar tentang kondisi ekonomi global saat ini yang dikaburkan oleh masalah perang komersial belum dilemahkan.
“Kekhawatiran ini dapat melawan penguatan rupiah hari ini. Perubahan dalam perasaan dalam kebijakan ekonomi Amerika Serikat dapat mendorong melemahnya Rupia lagi,” lanjutnya.
Dia memperkirakan bahwa Rupiah pergi ke Rp16.380 di Rp16.400 untuk dolar AS dalam interval tersebut.
(Fby/pt)