
Jakarta, CNN Indonesia –
Ang Kaso mengatakan Pagkamatay mengatakan Tulo Nga MGA Opisyal mengatakan Pulisya mengatakan pag-atake mengatakan ayam sugal mengatakan Distrito mengatakan Batin, Way Kanse, Lampang, Lunes (Lunes (Lunes (Lunes (Lunes (Lunes (Lunes (Lunes (Lunes (Lunes (Lunes (Lunes (Lunes (Lunes (Lunes (Lunes (Luneses (Lunes (Lunes (Lunes (Lunes (Lunes (Lunes (Lunes (Lunes (Lunes.
Terungkap bahwa terdakwa untuk koktailer sfighting terdengar sejumlah anggota dari Polsek dan tingkat perumpamaan.
Informasi Kepala Kodam II / Sriwijaya Kolonel Infk Eko Syah Putra Siregar Mengatakan Deposit Game Cocking akan berlanjut dalam setahun.
“Bagikan uang (perjudian persimpangan ayam), telah menyediakan uang, polisi, paduan suara, distribusi uang.
Informasi ini, seperti Eko, dari TNIS dua tentara yang dinyatakan Peltu Subis dan Kopka Bararsa yang saat ini diadakan di Detpom II-3 Jam.
“Dari kesaksian bukti, ada ikatan atau komitmen untuk setoran uang. Uang dari sabun, yang lain menerima dan berbagi,” katanya.
“Setiap orang yang memiliki seseorang, kami menunggu proses selanjutnya. Uang itu dibagikan di sana, ya kami tidak salah. Dua anggota TNI sedang diperlakukan
Kodam Sriwijaya meyakinkan bahwa dua anggota pletu ditarik dan Kopka Basarsyah dihukum karena mereka diidentifikasi jika terjadi penembakan tiga anggota kantor polisi Batin State selama seekor ayam.
“Dua anggota TNI yang sedikit mengganggu tentu saja merupakan hukuman, bagi orang lain (individu) juga tidak dapat melarikan diri. Apa yang saya katakan sebelumnya adalah untuk kejelasan peristiwa, kata tidak ada penjahat,” kata Eko.
Eko mengatakan ada dugaan keterlibatan anggota Kepolisian Nasional dari keberadaan penduduk stan. Dia mendorong regional regional polisi yang mengungkapkan untuk melibatkan anggota lain.
“Bahasa manusia bukan warga sipil. Jika orang itu Tni-Polri, yang warga sipilnya bukan orang. Itu (bergabung dengan) polisi,” katanya.
“Saya mengatakan tidak ada kualitas bersalah, anggota kami menyerah dan diperiksa. Itu tentu saja memiliki kompensasi,” katanya.
Dua anggota TNI adalah saksi
Dua tentara TNI yang tidak diukur diamankan dengan detpom II-3-link dalam kasus penduduk desa yang marah, Distrik Batin Negeri, Kabupaten Kanan, saksi lain.
Dua tentara yang tidak dapat diandalkan di TNI adalah Peltu Subis yang berfungsi sebagai cabang dansa di negara bagian dalam dan Kopka Basarsyah sebagai anggota subbramil Supbramil.
Moth II Sriwijaya, Urang Majang Darwi mengatakan, dua anggota TNI yang tidak terbatas dicurigai melakukan penembakan ini, yang belum menjadi saksi. Untuk menentukan tersangka, itu membutuhkan proses kontrol lebih lanjut.
“Dua orang yang tidak dapat diandalkan, keadaan mereka masih menjadi saksi. Untuk menjadi tersangka, perlu untuk mendukungnya sesuai dengan prosedur yang diusulkan pada konferensi utama konferensi utama untuk markas pengadaan, Rabu (5/19).
Dua tentara TNI yang tidak curiga saat ini dicurigai menembak, detpom II-3 tautan untuk pemeriksaan intensif lebih lanjut dan eksplorasi peran darah.
(Dari / zai / dari)