
Jakarta, CNN Indonesia –
Petugas Hamas mengatakan percakapan mereka dengan perantara meningkatkan perjanjian tentang perjanjian gencatan senjata karena Israel terus memiliki operasi gas yang intens.
Beberapa sumber Palestina mengumumkan bahwa percakapan dimulai pada hari Kamis (3/27) pada malam hari antara Doha Hamas dan perantara Mesir dan Qatar, menghidupkan kembali rilis bantuan dan sandera di Gaza.
“Kami berharap bahwa beberapa hari ke depan akan membawa terobosan sejati dalam situasi militer setelah interaksi yang intens dengan mediator dan perantara dalam beberapa hari terakhir,” seorang anggota Biro Politik Hamas.
“Tujuan dari percakapan ini adalah untuk mencapai gencatan senjata, untuk membuka persimpangan perbatasan (i), yang memungkinkannya untuk memasuki bantuan kemanusiaan,” kata AFP pada hari Jumat (28/3).
Dikatakan bahwa Hamas telah bernegosiasi dengan pendekatan “tanggung jawab penuh, positif dan fleksibel”, menekankan akhir perang.
Dia menekankan hal terpenting bahwa diskusi itu adalah proposal yang ditujukan untuk “memulai kembali negosiasi pada fase kedua, yang seharusnya mengarah pada akhir perang dan meninggalkan pasukan yang diduduki.”
Gencatan senjata yang rapuh adalah beberapa minggu yang berakhir di sektor gas pada 18 Maret. Pada waktu itu, Israel terus mengebom seluruh wilayah.
Pada fase kedua gencatan senjata, negosiasi berakhir dengan perbedaan keinginan Israel dan Hamas.
Israel mensyaratkan tahap kedua untuk menjadi fase asli dari gencatan senjata yang diperpanjang, sementara negosiasi Hamas Kukukhi pada fase kedua untuk menyebabkan pemutusan kebakaran terus menerus jika terjadi gas.
Perdebatan di Doha dimulai sehari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan menangkap bagian dari bagian Gaza ketika Hamas tidak melepaskan sandera, dan Hamas memperingatkan bahwa mereka kembali ke peti mati.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 896 orang tewas setelah tahap pertama gencatan senjata setelah serangan Israel.
Beberapa hari setelah Israel memperbarui serangannya, Hamas juga membawa roket dari Gaza ke Israel.
Pada 19 Januari 1800, tahanan Palestina dibebaskan pada fase pertama gencatan senjata yang ditaklukkan oleh 33 sandera Israel, sebagian besar dari 7 Oktober 2023.
Dari 251 sandera berhenti, AFP mengatakan bahwa 58 orang masih menangkap gas, termasuk 34 yang dibunuh oleh data militer Israel. (AFP /CHRI)