
Jakarta, CNN Indonesia –
Kementerian Sosial (Kementerian Sosial) dan Layanan Sosial Sumedang dan Staf Bagana pada hari Minggu (3/16) memberikan bantuan kepada penduduk yang terkena dampak banjir di Sumedang. Bencana Heek telah menggambar empat desa di distrik Cimanggung sejak Kamis (3/13) di ketinggian air 70-110 cm.
Empat desa yang terkena dampak adalah desa Cihjuang, desa Sindanggalih, desa yang berhasil dan desa Sindangpakuon. Akibatnya, korban 752 kk atau 2646 orang dilaporkan.
“Dari laporan yang mereka terima, penduduk yang bersangkutan terus pindah ke rumah keluarga yang lebih aman. Karena jumlah bergerak masih dalam proses dalam proses pengumpulan data,” kata ACT. Direktur Kementerian Sosial Bencana Bencana Alam (PSKBA), Direktur Kementerian Konservasi Sosial Mathyani Mansyur, Minggu (3/16).
Mastyani menjelaskan bahwa untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi, Kementerian Sosial telah mengirimkan bantuan logistik ke gudang logistik Lembang BBPPKS dan gudang Dinsos di provinsi Barat -java.
Fase pertama dari bantuan terdiri dari 400 paket makanan cepat saji, 30 selimut, 50 kasur, 50 paket set keluarga dan 50 paket anak -anak senilai RP102 297.000. Pada fase kedua, sebarkan 629 paket makanan cepat saji, 100 paket anak -anak, 50 paket pakaian dewasa, 50 paket pakaian anak -anak, 100 selimut dan 50 lembar tenda kumparan, dan RP139 579 500.
Adapun layanan untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk yang bersangkutan, Kementerian Sosial dan Bagana juga menciptakan dapur taman di kantor distrik Cimanggung, yang telah menghasilkan total produksi 2400 paket per hari untuk dua hidangan.
Kondisi terbaru untuk situs bencana, banjir, secara bertahap berkurang, bahkan jika masih dalam intensitas sedang. Pengolahan limbah juga dilakukan dengan bantuan ban, yang disertai oleh pemerintah Regency Bandung Barat.
Sebelumnya, Bupati Sumedang mengeluarkan keputusan tentang definisi status tanggap darurat 300.2/Kep.168-HUK/2025, yang berlaku dari 16 Maret 2025 hingga 22 Maret 2025 (REA/RIR)