
Jakarta, CNN Indonesia –
Wahyu penis Komisaris Komisaris Investigasi Polisi mengatakan bahwa polisi sekarang memantau pembelian beras untuk menjaga gerakan beras dan distribusi padi.
Semua beras disarankan untuk harga pembelian (HPP) untuk melakukan inspeksi setiap hari atas pelanggaran khusus (Discrymasses).
Pengawasan ini diikuti untuk Andy Amran Sulaiman, permintaan Kementerian Pertanian.
“Polisi nasional telah diamati, banyak hal yang terlibat dalam manajemen mereka.
Dia juga menambahkan bahwa menurut bimbingan polisi Prabo dan Amrans, makanan siap memantau makanan rendah makanan rendah.
“Kami siap memantau dan menerapkan kebijakan pemerintah untuk mewujudkan bantuan pangan nasional,” katanya.
Amran telah meminta Unit Investigasi Kepolisian Nasional untuk memantau proses perbaikan tanaman sesuai dengan harga pembelian resmi (HPP) 6.500 per kg.
Dalam pernyataan yang sama, petani tanaman di bawah HPP Amaran menyebutkan bahwa makanan tersebut sejalan dengan presiden Sabianto Subtanto untuk mempercepat makanan.
Amran berkata, “Kita perlu menjaga HPP Anda di bawah. Jika mereka dibuang, efeknya dapat memicu kemiskinan, kesedihan, kesedihan dan negara,” kata Amran.
Selain itu, parsout PerR dengan rekrutmen Amran Rice juga memfasilitasi perjanjian ketika para petani diterima sebagai 2,5 juta ton beras.
Perjanjian tersebut diidentifikasi oleh Perintah Pembelian (PO) pada hari Senin (1/2), sebuah pernyataan publikasi kepolisian Koberskrim Widario, masa jabatan keenam Bulog Novi Helphenors dan ketua saudara laki -laki.
Dalam perjanjian tersebut, wirausahawan penggerak utama menyerap gandum untuk menyerap 21 juta ton tanaman utama target untuk menyerap 3 juta ton.
“Sisa 3.000 ton akan secara permanen secara permanen secara permanen. Butir yang sama 2,5 juta ton beras, karena rekrutmen yang menjanjikan, menyimpang Amran.
(Rambut / belakang)