
Jakarta, CNN Indonesia –
Joey Pelussie menjadi salah satu pemain tim nasional Indonesia, yang mendapat perhatian ketika ia mengalahkan Bahrain dalam kualifikasi Asia untuk Bung -karno, Jakarta, pada hari Selasa (3/25).
Perupssi melakukan debutnya yang tidak bisa dia lupakan. Kehadiran gelandang 31 tahun memberikan keseimbangan di lini tengah tim nasional Indonesia.
Pemain, yang memiliki darah Maluk, tampak stabil selama 90 menit, menjadi kontak di belakang dan terdepan sampai menjadi dinding pertama perlindungan tim nasional Nasional Indonesia ketika menghalangi serangan Bahrain.
Kehadiran Joey Pelups telah menjadi salah satu karya baru yang diperlukan untuk tim nasional Indonesia. Ini sesuai dengan prediksi klub Belgia, Lommel SK, itu sebelumnya.
“Untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya berkendara sangat jauh kali ini. Jadi, menurut saya, perjalanan ini mengatakan ketika saya sangat bangga berada di sini untuk memperkenalkan negara saya dan menjadi bagian dari tim,” kata Joey Pelupssi sebelum berjuang melawan Bahrain.
“Tentu saja, tim ini telah lama bersama, dan saya berharap ini menjadi pekerjaan baru yang dapat banyak membantu,” tambah Perupssi.
Toko web Sofascore memberikan harga 6,8 untuk perupus di Indonesia melawan pertandingan Bahrain, salah satu gelandang tertinggi. Mantan pemain Twente FC juga memuji dari pelatih tim nasional Indonesia Patrick Kluvert.
“Saya mengenalnya sejak 2011, ketika saya berusia kedua puluh, dan saya melihatnya berubah. Saya juga mengubahnya dari spektrum yang tepat menjadi gelandang bertahan, dan saya bangga dengan adaptasi Jeya, dan saya bangga dia memutuskan untuk melindungi Indonesia, dan Jeya juga bangga.
Joey Pelpessi sendiri senang memenangkan penampilan debutnya dengan Indonesia. Plukessy kagum dengan dukungan dari hampir 70.000 pendukung di Stadion Utama GBK.
“Selain apa yang bisa saya katakan adalah perasaan yang istimewa. Debut saya di pesta rumah, di Jakarta. Rasanya seperti di rumah ketika kami menyanyikan lagu pujian.”
“Kami menang 1-0, saya pikir kami memberikan apa yang orang inginkan [Indonesia] setelah pertandingan melawan Australia. Penting bagi kami untuk bekerja sebagai sebuah tim. Saya ingin kembali ke Juni,” kata Perpeatsi.
(Memiliki)