
Iaarta, CNN Indonesia –
Sebanyak 450 tentara Walet Sakti dikirim ke Papua dari pelabuhan Dwikora, Pontianak, Kalimantan Barat. Mereka akan menjaga perbatasan Indonesia-Papúa New Guinea (PNG).
“Para prajurit pertama kali tunduk pada perak di Batujajar Pusdiklatpassus Pusdiklajar, Jawa Barat, sebulan sebelum penempatan di area operasi Papua,” kata Kasdam XII XII/Tanjungpura, Jenderal Jannie Aldrin Siahaan, Kamis (3/4).
Janie menjelaskan bahwa tujuan dari latihan ini adalah untuk menguji persiapan staf untuk menyelesaikan berbagai tantangan di bidang ini, termasuk kejuaraan taktik tempur, informasi intelijen, hak dan kerja sama dengan otoritas lokal.
“Dalam latihan ini, para prajurit akan dilatih untuk menghadapi beberapa skenario, seperti kemungkinan serangan terhadap staf, gangguan keamanan dalam pekerjaan perbatasan, ancaman terhadap fasilitas publik,” katanya.
“Mereka juga dilengkapi dengan kemampuan untuk berkoordinasi dengan polisi nasional, pemerintah daerah dan tokoh masyarakat untuk menjaga stabilitas regional,” tambahnya.
Janie menekankan pentingnya pengawasan dan persiapan untuk semua karyawan.
“Output dalam kondisi pemberitahuan dan pemberitahuan yang disiapkan. Ini menghilangkan asumsi bahwa area tugas adalah area yang aman, sehingga naluri tempur dipertahankan. Pastikan untuk meninggalkan 450 dan kembali 450,” katanya.
Peran keamanan perbatasan memiliki tantangannya sendiri, terutama dalam pencegahan penyelundupan kelompok separatis, dan mempertahankan ketertiban umum di bidang operasi.
Oleh karena itu, Janie ingat bahwa setiap prajurit selalu mendukung disiplin, mempertahankan profesionalisme dan melakukan tugas dengan tanggung jawab penuh.
“Jaga kehormatan sebagai tentara Tanjungpura, selalu mempercayai dewa yang maha kuasa dan memberikan layanan terbaik untuk bangsa dan negara,” katanya.
(FRA/ANTARA/FRA)