
Jakarta, CNN Indonesia –
Koordinator Kebijakan Sosial untuk Fakultas Hukum Universitas (UI) Muhammad Bagira mengatakan bahwa tiga siswa yang terluka karena penolakan hukum TTNA (3/20).
Bagorn mengatakan bahwa tiga siswa yang dirawat di Rumah Sakit Tarakan dan dirawat oleh penjaga mereka.
“Ini adalah rumah dan gubernur telah dihapus kemarin,” kata bagasi itu pada hari Jumat (3/21).
Bagasi mengkonfirmasi bahwa siswa lain yang harus dibawa ke rumah sakit setelah dibawa ke harga rumah sakit.
“Ya, yang lain bertiup saat mereka dipukuli,” katanya.
Sebelumnya, tas menjelaskan insiden yang melukai tiga teman yang terluka dan dibawa ke rumah sakit. Hati, dia melaporkan bahwa mereka ingin memasuki Parlemen Perdamaian.
“Tapi tiba -tiba ke posisi ofensif dengan klub yang menjawab bahwa dia ingin memasuki gedung parlemen,” kata Bagir.
“Awalnya, kami ingin pergi dengan damai untuk selamanya, tetapi datang ke tanggapan polisi kepada kami dengan klub. Mereka yang memasuki rumah sakit dilanjutkan.” Dia melanjutkan.
Sebelumnya, banyak siswa sipil dan masyarakat memperkirakan bahwa diskusi tentang RUU TTNA tidak jelas dan cepat. Selain itu, penduduk percaya proposal ini di pintu input adalah untuk merusak angkatan bersenjata.
Namun, pemerintah dan parlemen masih mendukungnya pada pertemuan Pleno II ke -15. 2024-2025 Kamis (3/20) pagi.
Karena DPR membahas DPR pada dua minggu, ada tiga artikel yang menarik, terutama artikel 7 untuk tugas dan layanan kerja dan non-karya.
Kedua, di sini adalah Pasal 47, terkait dengan pendirian tentara aktif dalam sikap sipil. Sekarang ada 14 lembaga pemerintah dengan kontrol, yang dapat ditempati oleh tentara aktif dari 10 organisasi masyarakat sipil.
Ketiga, Pasal 53 terkait dengan perpanjangan usia pensiun TNA. Perluasan zaman pensiun dibagi menjadi tiga kelompok antara Tamtama dan Bintama dan Bintara, perwira menengah dan perwira tinggi. (MAb / anak)