
Jakarta, CNN Indonesia –
Serangan Israel terhadap Beirut Lebanon pada hari Selasa (1/4) membunuh pejabat kelompok Hizbullah yang terlibat dalam urusan Palestina.
Melaporkan dari AFP, Kementerian Kesehatan di Beirut melaporkan bahwa empat orang telah meninggal, termasuk wanita dalam serangan itu.
Israel dan Hizbullah mengatakan bahwa serangan itu dibunuh oleh Hassan Bdaira, yang disebut “kepala Palestina”.
Menurut sumber itu, BDIR ada di rumah bersama keluarganya ketika serangan itu terjadi. Pernyataan Hizbullah disebut Anon BDAIR dan mendorong didukung untuk bergabung dengan prosesi Devolving untuk dilakukan (2/4).
Seorang tetangga yang tinggal di dekat rumah korban, Ismael Nolddina, mengatakan bahwa ada ledakan besar, diikuti oleh ledakan lain. Keluarga tidak dapat dilihat karena semua debu.
Menurut pernyataan militer dan Kantor Keamanan Israel, BDAIR sebagai hubungan antara Hizbullah dengan kelompok milisi.
Israel menuduh Bdaira mengarahkan Hamas dan membantunya merencanakan dan berkembang dengan serangan teroris yang signifikan dan warga sipil.
Israel sebelum benteng Hizbullah di selatan ibukota Libanon pada hari Jumat (28/3), sebagai tanggapan terhadap roket setelah mengeluarkan perintah evakuasi.
Perdana Menteri Lebanon Lebanon Nuwaf Salam disebut “Peradangan Nyata 27 November 27 November, antara Israel dan Hizbolllah.
Berdasarkan gangguan kebakaran, Israel harus menarik pasukan Lebanon pada 18 Februari, setelah saya tidak dapat melepas waktu istirahat di bulan Januari.
Tetapi Israel masih menempatkan pasukan di lima pos di Lebanon, yang dianggap sebagai “strategi”. (DNA)