
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Koordinasi Pangan, Zulkafi Hassan (Zolas) menghargai pergerakan kaum muda yang merupakan anggota Pengawal Makanan. Selama kunjungan ke kantor penjaga makanan di Surabaya di Java East, Minggu (9/2), Minggu (9/2), Zolas mengatakan bahwa penjaga makanan sangat positif karena menghentikan limbah limbah atau pengurangan makanan yang tepat untuk digunakan tetapi hilang.
“Kami benar -benar mengagumi distribusi makanan sebagai bank makanan yang berfokus pada penyelamatan makanan,” kata Zolas.
Zola juga menuntut pentingnya manajemen penghematan makanan dan pentingnya mengurangi limbah makanan karena dimaksudkan untuk makan sebagai solusi untuk menjaga keamanan makanan dan mengurangi limbah makanan.
Dia berkata, “Ini adalah cinta untuk pemuda yang memiliki teori penglihatan yang baik. Ini untuk mengumpulkan orang -orang yang bertemu hotel, kafe, kafe, distributor, bahkan rumah tangga.”
Selama kunjungan ini, ketua Pan juga melihat proses evakuasi. Bahkan Zola sering berpartisipasi dalam pemeriksaan makanan dengan makan secara langsung.
Menurutnya, penjaga makanan memperingatkan saat memeriksa kualitas makanan yang direncanakan. Makanan yang masih cocok untuk digunakan akan dikembalikan ke yang membutuhkan.
“Proses penghematan makanan ini keluar bersih dan lengkap,” katanya.
Zulhus mengatakan upaya penghematan makanan bisa menjadi satu -satunya solusi untuk mengurangi limbah makanan. Karena, semakin banyak makanan yang masih baik untuk perubahan konsumsi bagus.
“Masalah kami adalah dua, pertama -tama, urgensi meningkatkan produksi makanan kami seperti beras, jagung, gula, protein, dll., Yang kedua pada limbah makanan dan makanan tambahan, ini juga kekurangan langsung.”
Zolas menambahkan, “Perubahan perilaku sangat penting, harus ada gerakan sendi untuk mengurangi limbah makanan. Tawaran makanan ini menawarkan contoh yang baik bagi kami.”
Mereka memastikan bahwa pemerintah akan mendukung berbagai upaya mereka yang ingin mengurangi kelaparan dan mengurangi limbah makanan seperti penjaga ketahanan pangan.
“Kami juga mendukung kekhawatiran setiap masyarakat dalam upaya mengurangi kelaparan dan mengurangi masalah limbah makanan, yang berpotensi mencemari lingkungan, sosial dan makanan.” (Bijih/oi)