
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Pertanian Andy Amran Solomon telah menyatakan akar penyebab kegagalan Program Estate Makanan Indonesia.
Menurutnya, metode yang berlaku tidak universal. Ini dianggap sebagai penyebab proyek besar seperti 1 juta hektar (HA) Program pencetakan lapangan padi dan Maru tidak diharapkan untuk mengembangkan lahan pertanian.
Amra menjelaskan bahwa salah satu kesalahan utama dalam implementasi perkebunan makanan tidak memiliki sistem manajemen parsial dan teknologi yang tahan lama.
Dia menerbitkan bagaimana beberapa kelompok diberi lahan pertanian yang besar, tetapi setelah itu mereka dibiarkan tanpa dukungan teknis yang memadai.
“Mengapa gagal di sebuah perkebunan makanan? Mengapa gagal sejuta hektar? Mengapa gagal untuk semua orang? Karena metode ini sebagian, bukan secara keseluruhan,” Amra ditandatangani pada hari Senin di Kamar Perdagangan Indonesia untuk Perdagangan dan Perdagangan Industri dan Industri (Kadin) Selatan.
Dia memberi contoh, ada keluarga yang mendapat seribu hektar tanah, Meru juga 10.000 hektar.
Namun, setelah tanah dibuka, cara modern dan tahan lama tidak dioperasikan. Akibatnya, proyek -proyek ini bahkan mungkin tidak berjalan selama beberapa dekade sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Dia menambahkan, “Kami datang, lalu pergi tanpa teknologi, ya 50 tahun tidak berakhir.”
Sebagai kompromi, AMRA mengatakan bahwa sistem pertanian tradisional Indonesia perlu dikonversi dari pertanian modern ke pertanian modern.
Dia percaya bahwa ptimisasi optimal tanah harus dioperasikan dengan pendekatan berbasis teknis, serta generasi pembayaran pemuda untuk mengelola sektor pertanian secara lebih efektif.
“Jadi pikiran kita berubah menjadi transformasi modern. Ini adalah optimal, Milenium Land and Technol .Ge. Technol. GEE masuk, Caddin dapat mengatur 5.000-10 ribu hektar, kami ingin menyesuaikan diri dengan Amerika, Cina, Jepang.”
Selain itu, AMRA juga menyebutkan perlunya bantuan peralatan pertanian yang beradab untuk meningkatkan produktivitas. Menurutnya, pemerintah harus mengalokasikan dana besar untuk menyediakan peralatan pertanian untuk generasi pembayaran pemuda, baik dengan proyek pembayaran gratis dan lambat.
Dia berkata, “Alat ini telah dibeli oleh Rp 10 triliun, gratis, bebas dari generasi muda.
Catatan Editor: Judul ini ditetapkan pada hari Selasa, 11 Maret 2025. Sebelumnya “Perkebunan Makanan Menanan Gagal” Gagal “Kepala” (LDY/SFR)