
Yakarta, CNN Indonesia –
Komisi Komisi Perwakilan KSI menekankan bahwa pemerintah secara rutin melaksanakan tes laboratorium untuk menjamin kualitas minyak yang mudah terbakar (BBM) yang beredar di lapangan sesuai dengan standar.
Wakil presiden KSII Bambang Hariadi mengatakan bahwa ia menerima laporan dari Departemen Energi dan dana mineral bahwa uji laboratorium secara rutin melakukan pusat uji minyak dan Lemigas gas.
“Jadi, ini adalah nyata yang harus ditransfer ke publik. Lemigas dan bukti acak (Departemen Energi dan Dana Mineral),” kata Bambang dan Mineral Resources) dan pengambilan sampel di stasiun layanan, Kamis (27/2).
Menurut Bambang, sebelum BBM dirilis di lapangan dan memasuki stasiun layanan, ia menerima izin dari Lemigas. Artinya, ia menekankan bahwa semua bahan bakar ini diuji dan menyelesaikan standar.
“Oleh karena itu, semua produk yang terkait dengan pengiriman atau konsumsi produk gudang, seperti musim gugur, melewati proses sertifikasi Lemigas,” jelasnya.
Selain itu, politisi politisi juga menerima laporan bahwa Lemigas sering memeriksa beberapa stasiun layanan untuk memastikan bahwa sirkulasi bahan bakar tetap sejalan dengan sertifikasi.
“Bahkan Lemigas juga memverifikasi beberapa sampel di stasiun layanan. Menurut? Misalnya, Plumpgang, sebelum diverifikasi. Jika kontrol kualitas produk orang tersebut,” tambahnya.
Namun, dengan terjadinya korupsi yang seharusnya karena campuran bahan bakar, ia menduga bahwa pemerintah belajar meningkatkan pengawasan. Salah satunya adalah melalui audit hukum minyak dan gas.
Audit aturan dianggap sebagai dasar untuk meningkatkan manajemen distribusi bahan bakar, mulai dari pemasangan seseorang yang bertanggung jawab atas pengawasan, hulu, hilir, yang saat ini dianggap ditumpangkan.
“Saya setuju dengan Friends of Commission XII bahwa entri untuk audit hukum minyak dan gas ini,” pungkasnya.
(LDI / SFR)