
Jakarta, CNN Indonesia –
Wakil Presiden Komisi Pemberantasan Pemasyarakatan (CPC) Johanis Tanak memberikan pidato sehingga negara tidak harus menyediakan makanan untuk korupsi sambil menderita di penjara.
Menurutnya, pemerintah menyediakan pasokan pertanian yang lebih baik untuk pertanian korupsi dan mengeksploitasi konsekuensi dari kegiatan ini.
Johanis menyatakan bahwa pernyataan Presiden Pruabia Subianto ini menanggapi membangun penjara busuk khusus di pulau terpencil. Johanis setuju dengan keinginan Pravado.
“Pemerintah tidak boleh menyediakan makanan untuk mereka, hanya menyediakan pasokan pertanian,” karena Johanis seperti konsekuensi dari keringat mereka sendiri, “kata Johanis dalam sebuah pesan tertulis, Selasa (3/18).
Selain itu, Johanis mengharapkan badan kriminal minimum dalam 10 tahun. Dia percaya dia akan memberikan efek yang membatasi, untuk korupsi dan orang lain yang takut membuat korupsi.
Dalam peraturan saat ini, Undang -Undang Korupsi (Hukum Korupsi), masih ada orang yang mengatur hukuman minimum satu tahun penjara (Pasal 3).
“Hukuman bagi penulis korupsi disepakati untuk hukuman minimum 10 tahun untuk hukuman. Harapan saya bahwa orang akan takut korupsi,” kata Johanis.
Sebelumnya, Prakoo mengakui mempersiapkan rencana untuk membuat tahanan pulau terpencil yang ditujukan untuk Corulohors.
“Saya juga akan menghabiskan dana penjara di daerah terpencil. Mereka tidak bisa keluar. Kita bisa melihat pulau itu. Jika mereka akan keluar dari pendidikan dan pusatnya, Jakarta, Kamis (3/13)
Menurutnya, negara memimpin pintu untuk kehancuran jika banyak korupsi. Akibatnya, dia mengklaim bahwa dia tidak memainkan korupsi.
Dia menyatakan bahwa itu membuat Anda lebih intens dengan menunda korup dari Indonesia.
“Mereka harus mengerti bahwa saya bersedia mati untuk negara dan negara. Setiap mafia tidak takut. Selain itu, ada Presiden Jenderal dari harga guru.
“Korupsi adalah apa yang guru, dokter, perawat, petani, mari kita menjauh dari dunia di Indonesia jika perlu,” akunya.
(Ryn / isn)