
Jakarta, CNN Indonesia –
Koordinasi Menteri Kumham mengatakan Yasriyza Yasza Mahrdra bahwa para tahanan yang akan menerima amnesti dari presiden The Great -Grandfather paling terkait dengan narkoba tetapi tidak korup.
Dia tidak menjelaskan secara rinci tentang penerima amnesti. Hanya itu, Yuskril mengatakan bahwa kebanyakan dari mereka berada dalam narkoba tentang kasus narkoba, sementara hanya ada beberapa ribu dalam kasus korupsi.
“Sebagian besar dari mereka adalah konsumen narkoba. Mungkin Taman Supratman kedua (Menteri Hukum) yang tahu lebih baik. Tetapi tidak ada begitu banyak korupsi, hanya berapa ribuan, sebagian besar narkoba,” katanya kepada wartawan pada hari Jumat (12/20).
Dalam kasus yang sama, Yusil menekankan bahwa rencana Presiden Presiden Prabova tidak melanggar hukum (hukum).
Yusal mengakui bahwa hukum pidana tentang korupsi (korupsi) menjelaskan bahwa pengembalian kerugian finansial negara tidak akan menghapus kejahatan korupsi.
Namun demikian, ia mengatakan bahwa ketentuan ketentuan amnesti diatur dari presiden di posisi lain yang lebih tinggi, yaitu Konstitusi 1945.
“Beberapa mengatakan itu menentang hukum. Tapi saya katakan, saya harus membaca undang -undang lain. Undang -undang lain adalah sumber Konstitusi yang lebih tinggi tahun 1945, yaitu presiden memberikan pengampunan, amnesti, pembatalan dan rehabilitasi,” jelasnya.
“Presiden diampuni di Mahkamah Agung. Jika presiden memberikan amnesti dan pembatalan yang meminta perlakuan terhadap DPR. Satiasi, amnesti dan pembatalan dapat ditransfer ke pelanggaran apa pun,” tambahnya.
Jadi, dia mengatakan bahwa presiden kemudian memberikan amnesti korup leluhur apakah mereka dihukum atau tidak, maka kasus tersebut akan secara otomatis diselesaikan.
“Jika ini dilakukan, ketentuan yang tidak menghilangkan kejahatan terlepas dari kembalinya negara, berakhir dengan penghapusan dan tindakan dengan amnesti. Semakin tinggi Konstitusi 1945,” jelasnya.
Presiden Prabaso sebelumnya telah meninjau pengampunan korupter yang mengembalikan uang dari korupsi ke negara itu.
Prabaso mengakui bahwa kliennya memberikan kesempatan korup untuk bertobat. Dia mengatakan bahwa pemerintah akan dipecat jika semua uang curian dikembalikan ke negara itu.
“Saya harus memberikan istilah ini yang saya berikan kepada Vuru apa itu, apa itu, saya memberikan kesempatan untuk bertobat,” seorang nenek yang hebat berbicara di Kairo (12/18) pada hari Rabu (12/18) di Kairo dan di Kairo, Kairo, Mesir.
“Halo, korupter, atau mereka yang berpikir mereka memiliki pencurian orang, jika Anda mengembalikan apa yang telah Anda curi, ya, mungkin kami memaafkan saya, tetapi kami akan mengembalikannya,” tambahnya.
(Tfq/put)