
Jakarta, CNN Indonsia –
Video yang didistribusikan di media sosial dengan materi Gunung Pangrango yang terletak di tiga distrik di provinsi Jawa Barat, yaitu Kabupaten Bogern telah mengalami letusan.
Dalam video pendek itu, tampaknya asap putih pada awal 20 April.
Menanggapi informasi tersebut, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa informasi tentang unit tersebut, yang tersebar di berbagai saluran media sosial di tempat terakhir atau hoox.
Kepala Badan Geologi Muhammad, yang disiram, mengatakan bahwa kolom gandar letusan lebih tinggi dari puncak Gunung Quea, yang tidak benar, karena video diambil dari kegiatan kegiatan gunung Marka.
Berdasarkan pemantauan aktivitas visual dari posisi pemantauan gunung berapi dari agen geologi di Cyanjur, tidak ada letusan atau pelepasan air mancur di kawah gunung sampai sekarang.
“Letusan terakhir gunung terjadi pada tahun 1957 dalam bentuk kolom ledakan yang mencapai 3000 meter di atas kawah ratu,” katanya, seperti dilaporkan oleh Antara.
Hingga Selasa (8/4), Badan Geologi terus menetapkan status gunung gunung di Level 1 (normal). Orang -orang di sekitar Glites Mount tidak disarankan untuk tidak turun, mendekati dan semalam dalam radius 600 meter dari kawah wadon.
(Tujuan)