
Jakarta, CNN Indonesia –
Liburan Idul Fitri telah selesai. Mengikuti persahabatan persahabatan, belah ketupat dan keluarga yang santai, sekarang adalah waktu untuk kembali ke pekerjaan mereka.
Tetapi ini tidak dapat ditolak, karena beberapa alasan, sangat sulit untuk membuka komputer pagi ini untuk kembali bekerja. Atau bisakah saya merasa bahwa moral masih ditinggalkan di kampung halaman?
Perasaan sedih dan belajar setelah liburan panjang atau biasanya disebut blues pasca-vokasi adalah hal yang wajar. Tapi jangan tinggalkan rasanya. Sikap pekerjaan harus dialokasikan untuk menjaga produk.
Oleh karena itu, moral telah kembali, mempertimbangkan 5 metode sederhana namun efisien, untuk mengembalikan situasi selama liburan yang panjang. Berikut jalannya, mengangkat sumber yang berbeda: 1. Ulangi tidurnya
Periode istirahat biasanya merupakan tempat untuk berhenti terlambat. Tetapi begitu kebiasaan dimulai, penting untuk mengulangi jam tidur Anda.
Tidur di tempat kerja akan membantu tubuh Anda merasa baru saat bangun di pagi hari, dan suasana hati menjadi lebih baik. Ingat, otak baru adalah kunci moral.2. Menggerakkan tubuh dengan menjelaskan pikiran
Olahraga seperti berjalan, yoga atau pemerkosaan dapat membantu meningkatkan tubuh Anda, cokelat kimia alami yang membuat Anda bahagia. Cobalah berolahraga sebelum bekerja atau luangkan 15-30 menit setelah Anda pulang. Selain meningkatkan energi, ini membantu Anda lebih fokus pada pekerjaan. Bicaralah dengan teman -papan
Jangan khawatir tentang tenggat waktu. Mulailah minggu pertama dengan mitra Salut dan berbagi cerita liburan. Kegiatan cahaya sosial dapat membantu transisi dengan cara liburan di tempat kerja terasa sangat menyenangkan dan tekanan yang lebih rendah.4. Buat daftar kecil, buat radiasi ringan
Alih -alih mempercepat pekerjaan besar, cobalah membuat daftar kecil. Mulailah dengan tugas -tugas sederhana. Saat Anda melewati setiap daftar, kepuasan akan muncul dan dapat menghentikan motivasi alami.5. Rencanakan liburan berikutnya
Siapa bilang moral itu harus mati setelah dia selesai? Bahkan, upaya liburan berikutnya bisa menjadi bahan bakar. Cobalah untuk memikirkan tempat impian, cari kencan yang tepat dan bicaralah dengan teman atau keluarga. Memiliki “menunggu” bisa menjadi alasan yang sah untuk melestarikan jiwa orang yang hidup.
(TIS / TIS)