
Jaket, CNN Indonesia –
Konsulat Jenderal Indonesia di Jedi, Arab Saudi, mengatakan lusinan peziarah mengatakan mereka pada hari Kamis (3/20) di Wadi Quudund di Wadi Quudund di Wadiu.
Berdasarkan konsul konsulat Indonesia di Jadar, Jadaron di Ambria, sebuah kelompok pejalan kaki yang menjalani perjalanan Madana Aham Semsta, Bojonago.
“Peziarah melewati hari -hari Alaham Sumasta, Bojongoro,” kata Yosseron pada hari Jumat (3/21).
Secara keseluruhan, ada 20 warga negara Indonesia (Indonesia) yang menjadi korban kecelakaan ini, membentuk enam orang dan 14 lainnya dihuni.
Menurut Yozon, bus yang membawa 20 peziarah Omana Ra pingsan dalam sebuah jip mobil yang melewati bus sambil akhirnya berguling dan menembak.
Menurutnya, para penyintas kompleks dari satu orang menderita cedera serius, enam cedera sedang, enam cedera yang lebih kecil dan satu orang tidak menderita cedera.
“Sopir bus yang meninggal dunia warga Pakistan,” kata Joson.
Sejauh ini, konsulat umum Indonesia di Jeddie tidak mengungkapkan identitas para korban masyarakat, tetapi mengatakan kepada keluarga kecelakaan.
Dalam sebuah pernyataan khusus, direktur warga Indonesia dan badan hukum dari Kementerian Luar Negeri Indonesia Yehuda Najah, mengatakan bahwa para korban terluka di rumah sakit Saudi.
Konsulat Jenderal Indonesia di Jeddi menerima laporan tentang kecelakaan sekitar 13.30 waktu setempat.
Menurut informasi pendahuluan, bus mengalami tabrakan yang menyebabkan bus terbalik dan memicu tembakan di jalan dari negara itu ke Mekah. Wadi Kamerida berjarak sekitar 150 mil dari kota Jada.
“Konsulat umum Indonesia di Jeddie segera mengirim tim perlindungan sipil Indonesia dan sesuai dengan otoritas lokal, rumah sakit, perwakilan haji, Moansas dan perusahaan bus,” kata Jechch.
Dia menjelaskan bahwa kantornya saat ini sedang dikoordinasikan dengan Kementerian Karakter dan Badan mengatakan bahwa dia mengirim peziarah untuk menerima seluruh data dari warga negara dan keluarga Indonesia di Indonesia.
Sejauh ini, badan publik tidak membiarkan identitas yang terluka dan mereka yang meninggal. Namun, Yudas mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri Indonesia juga mengumumkan acara ini kepada keluarga.
“Kementerian Luar Negeri juga menyatakan belasungkawa atas kematian 6 peziarah Indonesia dan akan terus membantu mengobati cedera,” kata Yehuda. (RDS)