
Jakarta, CNN Indonesia –
Polisi memeriksa tiga saksi yang dikatakan kepada jurnalis Ijaya Reporter (SW) di sebuah kamar hotel di Jakarta Barat.
“Kami memeriksa tiga saksi kemarin, bukan pada hari Minggu (6/4), ia mengatakan Kasat Redkrim Petugas Polisi Jakata Barat AKBP Spoikung.
Arfaan menjelaskan hasil kunjungan, dan mereka tidak menemukan pencabutan dari yang tidak masuk akal atau semacamnya.
Dia mengatakan hasilnya menunjukkan bahwa kebohongan perut salah dalam tubuh.
Dia mengatakan bahwa kasus itu sekarang dikirim oleh Metupolitan dan Jakarta. Dia menambahkan bahwa pengacara korban memiliki laporan polisi MetaTolitan.
“Hasil dari mereka yang pergi ke tubuh korban ada di tubuh korban, bahkan organisasi normal, tidak ditemukan karena yang tidak realistis atau semacamnya,” kata itu.
SES, yang bekerja untuk jurnalis, ditemukan mati di d’Aguon Keeon Jerury Jerury Jerurch di Jakarta Barat Jumat (4/4).
Arfaan tidak dapat membuktikan bahwa SW terbunuh.
“Garis -garis dalam tubuh. Ini bukan wajah di dalam tubuh. Ini (tidak) adalah bukti penganiayaan, dengan penganiayaan masa lalu, tidak ada arngo.
Produk belum keluar dari Oktate Oktaker Haalato melihat bahwa kliennya terbunuh karena mereka ragu untuk dibunuh.
Dia menambahkan bahwa kematian kliennya tidak pantas. Berdasarkan gambar visual, kondisi korban keluar dari hidung dan paragraf.
Racate juga memberikan laporan kepada metro polisi. Laporan ini terdaftar dalam kasus LP / B / 2261/1125 / SPKT / POLFA Metro Jaya Jaya Jaya Jaya Jaya Jaya Jaya Jaya Jaya Jaya Jaya Jaya Jaya Jaya Jaya Jaya Jaya Jaya Jaya Jaya Jaya Jaya Jaya Jaya
“Kami mengirim laporan Polisi Pelaporan yang melaporkan Meakarta, tentang kejahatan yang terbunuh yang disebutkan dalam 338 Coow Cod, Sabtu (5/5) yang ditentukan dari Anta.
(NFL / SFR)