
Jakarta, CNN Indonesia –
Mengencangkan anggaran dari pemerintah atau secara umum diketahui itu terjadi. Apakah itu juga pendanaan PSSI erosi untuk tim nasional Indonesia untuk masuk ke pemerintahan?
Presiden PSSI Erick Thohir mengklaim dia tidak akan tahu apakah uang yang dijanjikan oleh Pemerintah PSSI dapat terkikis. Erick tidak ingin PSSI hanya bergantung pada uang pemerintah.
“Aku tidak tahu. Apa yang pasti aku juga tidak mau. Benar, aku bekas kursi KOI. Aku tidak ingin membedakan sepak bola dari olahraga lain,” kata Erick di GBK Arena, Sabtu (22/2).
Sebelumnya, Erick melaporkan bahwa pemerintah dialokasikan ke anggaran RP27 miliar untuk PSSI pada tahun 2025. Uang itu akan dibayar dalam langkah -langkah.
Terlepas dari apakah pemerintah mengurangi uang, Erick ingin bekerja keras untuk mendapatkan uang independen. Menurutnya, uang dari luar pemerintah lebih.
“Kami di PSSI memohon keras untuk membangun dana sektor swasta. Hari ini saya menandatangani kontrak dengan Vinst. Ya, sebagian besar telah mendapatkan uang lagi.”
“Ya, hampir 70 persen dari program kami didanai dari sektor swasta, termasuk penggemar, ada kemeja, tiket, ada juga dari media televisi, ada juga sponsor,” kata Erick.
Namun, Erick tidak menyangkal bahwa pemerintah memiliki janji di PSSI. Ini sejalan dengan transformasi sepak bola Indonesia setelah tragedi Kanjuruhan pada tahun 2022.
FIFA ingin PSSI mengubah sepak bola Indonesia. Untuk alasan ini, FIFA memiliki kantor di Indonesia. Karena itu, kata Erick, pemerintah juga serius.
“Namun, ini memang komitmen yang disepakati antara pemerintah Indonesia dan FIFA untuk konversi sepak bola kami,” kata menteri BUMN.
“FIFA ingin melihat komitmennya dan bahkan FIFA untuk kantor ini. Sudah ada 12 acara FIFA. FIFA menghabiskan hingga $ 2 juta untuk acara.”
Erick mengatakan bahwa selama 2024 pemerintah menuangkan uang hingga Rp120 miliar untuk PSSI. Pada saat yang sama PSSI berhasil mendapatkan uang sponsor hingga RP250 miliar.
Tahun ini, Erick ingin PSSI mendapatkan uang dari sponsor hingga Rp400 miliar. Ini bukan target yang mudah, tetapi Erick percaya bahwa PSSI dapat mencapai target ini.
“Saya pikir komitmen pembiayaan ini tidak bergengsi. Dari yang pertama, saya kemudian melayani perjanjian kami dengan pemerintah saat ini adalah 50-50,” jelas Erick.
“Di mana RP250 miliar berasal dari pemerintah, RP250 miliar dari kami.
Meskipun ia membutuhkan uang besar, kata Erick, PSSI tidak ingin merusak PT Liga Indonesia Baru (gratis) sebagai Operator 1 dan League 2. PSSI ingin secara bebas fokus pada perbaikan kompetisi.
“Pendanaan liga kami setiap tahun, … hanya sekitar Rpg. 25 miliar, yang dulunya adalah pembiayaan Liga PSSI yang membutuhkan hampir RP100-150 miliar,” kata Erick.
“Jadi singa tidak dapat dikembangkan. Nah, aliansi saat ini bisa mendapatkan VAR, yang memiliki Akademi Pro Elite, semua karena pembiayaannya untuk kita hanya RP25 miliar,” katanya.
(ABS/PTR)