
Jakarta, CNN Indonesia –
Wakil jubah Komite III, Indra Permana Sudiro, mendorong pembentukan komite perburuhan (PANJA) untuk memperkuat pengawasan barang -barang impor yang telah tiba di wilayah Indonesia dan obat -obatan narkotika.
Pembentukan PANJA sangat penting untuk mencegah penyelundupan barang -barang ilegal, untuk memalsukan impor dan obat -obatan di Indonesia melalui rute yang berbeda, apakah rute formal atau “tikus”.
“Kita harus dirampok negara itu karena penyelundupan barang -barang yang tidak sesuai dengan dokumen, termasuk masuknya obat -obatan yang semakin meluas,” kata Dade.
Dia menjelaskan bahwa sebagian besar kondisi geografis Indonesia dalam bentuk lautan adalah target serikat pekerja narkoba internasional. Ini adalah salah satu kasus lain berdasarkan data dari Badan Obat Nasional (BNN), yang dikatakan telah dilakukan ke Indonesia oleh sekitar 80 % obat.
Dadah mendorong pengawasan perdagangan narkoba dan di klub malam di kota -kota dan daerah melalui efek samping untuk Indonesia.
“Kita semua tahu bahwa banyak klub malam adalah perdagangan narkoba. Semua pihak pasti lebih banyak monitor,” katanya.
Pada kesempatan ini, Dada pertama -tama menekankan metode untuk mengeluh tentang impor dan impor impor dan pembatasan (Larta) yang diimpor oleh kementerian yang relevan. Menurutnya, ada tanda -tanda yang menunjukkan bahwa proses perizinan dan peraturan kuota rentan terhadap penggunaan kelompok tertentu.
“Banyak pengusaha mengeluh tentang lisensi impor, larsi dan impor yang rentan terhadap kelompok tertentu,” kata Dede.
Di masa depan, kehadiran Panja diharapkan dapat mengawasi obat -obatan impor dan perdagangan narkoba untuk melindungi rakyat Indonesia dan ekonomi.
“Kita tidak bisa hanya membungkam peristiwa ini. Harus memiliki tindakan khusus dan Panja adalah solusi sehingga pemantauan lebih efektif dan lebih bertanggung jawab,” kata Dede. (Rea/rir)