
Jakarta, CNN Indonesia –
Jumlah kematian menambahkan 3354 orang dari gempa bumi yang menghancurkan di Myanmar pada hari Sabtu. Ketika yang terluka masih kehilangan 4850 dan 220 orang.
Sementara itu, pemimpin junta junta saya, dan agung saya Aung Hlaing, kembali ke ibukota Naypyitaw, setelah berpartisipasi dalam Wind of Bengal Cooperation Initiative (Bimstec).
Bimstec adalah pertemuan di negara -negara Asia Tenggara yang telah diambil di Bangkok kali ini. Pada saat itu, pada saat yang sama, ia juga bertemu dengan pemimpin delegasi Thailand, Nepal, Bhutan, Sri Lanka dan India.
Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri India Narendra Modi, dia mengulangi rencana Dewan Militer untuk membuat opsi yang bebas dan adil pada bulan Desember.
Ini juga mendukung situasi. Namun, setelah gempa bumi terkait dengan Perang Saudara, kebakaran menyerukan gencatan senjata.
Namun, sejumlah partai sebelumnya melekat pada agen untuk melestarikan para jenderal.
Dia mengatakan pada hari Sabtu kepada Reuters (4/5), karena penghancuran pemerintah sipil yang dipilih selama era Aung San Suu Ki, tentara itu telah mencoba pemerintah Myanmar.
Namun, kondisi ekonomi sekarang dihancurkan di Myanmar, termasuk layanan kesehatan. Kondisinya terganggu oleh gempa bumi oleh gempa bumi 28 Maret.
Perserikatan Bangsa -Bangsa mengatakan bahwa Perang Sipil menyebabkan lebih dari 3 juta penduduk melarikan diri untuk melarikan diri dari lebih dari 3 juta penduduk, dengan kekecewaan dari makanan lebar dan lebih dari sepertiga bantuan kemanusiaan.
Pada hari Jumat (4/4) malam itu, presiden PBB mengatakan kepada Tom Fletcher bahwa bidang kemanusiaan dan masyarakat menanggapi “keberanian, keterampilan, dan desain.”
“Sebagian besar dari mereka telah kehilangan segalanya, tetapi dia masih bertanya dan mendukung para tahanan,” katanya dalam unduhan di media sosial.
Kantor Hak Asasi Manusia PBB melaporkan bahwa hari ketika Junta mengatakan pemerintah tidak memberi pemerintah dukungan pemerintah.
Kantor PBB dilaporkan dari 53 serangan oleh Junta, termasuk 16 di antaranya setelah gencatan senjata. (Reuters / Thr / Fra)