
Jakarta, CNN Indonesia –
Pilot harus mengenakan pendaratan darurat yang tajam di jalan utama di Brasil setelah kematian pesawat.
Salah satunya adalah pesawat menurun, Pelican 500 BR, yang meninggalkan gararamamimi aeraulub di Santa -katarini untuk penerbangan melalui Garavo pada hari Sabtu (5/4) melawan Garavo.
Menurut TV NSC, seorang pilot bernama Matthew Renan Kalado (29) terpaksa mendarat di Jalan Rai BR-101, yang ditempati oleh masalah mesin.
Video yang direkam oleh pengemudi menunjukkan bahwa pesawat itu dibungkus di antara mobil sebelum bergerak di depan kapal tanker besar dengan ayunan di jalan.
Wanita itu terdengar ketika dia menelepon: “Pesawat akan jatuh di truk, pesawat akan jatuh dalam klip yang didistribusikan di jejaring sosial.
Dia menambahkan: “Ya Tuhan, sangat luar biasa! Sangat bahagia!” Begitu pesawat mendarat dengan aman.
Pemilik Waldemiro Jose Mingle, seorang pengusaha berusia 71 tahun, mengatakan TV NSC bahwa pesawat terbang dalam waktu tujuh jam sejak saat inspeksi berlangsung pada awal tahun.
Baik pilot dan pemilik, dua penumpang, tidak terluka selama pendaratan mendadak. Pada hari Sabtu sekitar jam 5 malam Pesawat menarik jalan. Angkatan Udara Brasil mengkonfirmasi bahwa insiden itu diperiksa.
“Pesawat itu tidak jatuh di kendaraan apa pun. Polisi federal (PRF) memblokir lalu lintas untuk mengeluarkan pesawat dari landasan pacu. Dua penumpang dari satu pesawat tidak terluka,” seperti yang dilaporkan Brasil, PRF, polisi federal -Police Gazala.
“Karena itu tidak dalam kondisi pemindahan dan kelanjutan dari perjalanannya, pesawat membongkar dan mengangkut truk,” tambahnya. (WIW)