
Jakarta, CNN Indonesia –
Suchabumi Regency BPBD mengatakan bahwa sekitar enam orang tewas karena banjir dan tanah longsor di wilayah tersebut dan tiga orang masih hilang. Data ini merupakan tinjauan umum dari Sukabumi Regency BPBD pada pukul 17.00 hingga Selasa (11/3).
Kepala Pusat Kontrol Operasi (Pusdalps), Kepala Pusat Kontrol Operasi (Pusdalps), mengatakan, “Mati 6 orang hilang/hilang, 3 tidak terluka, 2 terluka setelah mengkonfirmasi Rabu (12/3).”
Sukabumi Regency BPBD juga telah terdaftar pada hari Selasa sekitar 4.837 keluarga atau 8.244 orang yang terkena dampak dan 222 keluarga atau 642 orang telah dihapus.
Bencana ini juga menyebabkan kurang dari 1.531 rumah yang terkena dampak, 1.047 rumah yang terkena dampak sedang, 361 rumah terluka parah.
Deng mengatakan bahwa pada hari Selasa, jalan menuju Bagbagan-Warungakiyara di distrik Simmenan mulai dibuka.
“Setelah membuka jalan dari arah Bagbagan-Warungakier dengan 9 tanah longsor, jalan 3 poin dibuka di Pamwanan, Sikpeng dan Taris,” kata Dang.
Dia menambahkan, “Poin poin terbuka dari Tagal ke Gunung Bollywood untuk jalur Pajampangan. Dan itu masih seperti membuka jalan hingga Sipakumuan, hanya 2 poin di jalan,” tambahnya.
Ketika masalah akses ke jembatan Siddap datang, ia mulai lewat dengan kendaraan beroda dua. Untuk kendaraan beroda empat, masih dilarang untuk menyeberang karena kerangka saudara mulai bergeser.
Sementara itu, distrik desa Long -kapzaya masih tertutup longsor dan upaya pembukaan desa Long -kapajaya.
“Jalan provinsi paling penting di distrik Long Kong Long -kapjaya ditutupi dengan tanah longsor di 6 16 poin yang lebih besar, dan variasi kecil,” kata Dang.
Banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Sukabumi pada hari Kamis (// 3). (D/TSA)