
Jakarta, CNN Indonesia –
Perdana Menteri Paetongtarn dari Thailand, Shinatra, mendapat mosi peningkatan di Parlemen pada hari Rabu (3/26).
Paetongtar diadili di Parlemen selama dua hari, di mana oposisi sejauh ini dengan sejumlah pertanyaan dengan sejumlah pertanyaan mengenai kontroversinya.
Beberapa pertanyaan adalah tentang dakwaan bahwa Paetongtarn menjadi boneka ayahnya, mantan perdana menteri Thailand Thailand Shinatra.
Dalam mosi yang tidak percaya ini, 319 anggota memutuskan untuk menolak mosi tersebut, 162 anggota yang didukung dan tujuh anggota Parlemen Astjain.
“Semua suara, baik yang mendukung maupun lawan, akan menjadi kekuatan yang menggembirakan dan kabinet untuk tetap bekerja keras bagi orang -orang,” kata PaetongTarn dalam undian Facebook, seperti dikutip oleh Channel News Asia (CNA).
Paetongtar menjadi Perdana Menteri Thailand setelah Pengadilan Konstitusi telah mengerahkan mantan PM -Davisin pada tahun 2024.
Pemerintahnya telah membawa banyak kritik karena dia dianggap ‘dikendalikan’ oleh ayahnya, Thaksin.
Salah satu anggota parlemen, peringkat Roma, menuduh Paetongtar rekayasa kesehatan ayahnya ketika dia melihat hukumannya pada Agustus 2023. Thaksin dijatuhi hukuman sejumlah pelanggaran selama kerajaannya, setelah kembali ke Thailand dari pengasingan.
Pada malam pertama dia dikirim ke penjara, departemen pemasyarakatan mengirim Thaksin ke rumah sakit karena alasan kesehatan.
“Anda membuat kesepakatan untuk memberi ayah Anda perlakuan yang lebih baik daripada tahanan lainnya,” kata Rangsiman.
Selain kebohongan, PaetongTarn juga dituduh menghindari pajak dan secara tidak benar menetapkan kasus 40 orang yang kembali ke Cina pada akhir bulan lalu. (BLQ / BAC)