
Kupang, CNN Indonesia –
Emeritus Uskup Petrus Tukang, yang telah menjadi uskup selama 27 tahun di keuskupan agung Kupang, dikenal sebagai tokoh kuat bagi umat Katolik dan selalu mempertahankan persatuan dan toleransi.
Itu dikirim oleh Uskup Agung Kupang Hironimus Pakaenino di CNN Indonesia.com pada hari Sabtu (5/4) di Gereja Katedral Kupang Raja selama prosesi penghormatan.
“Karakter yang saya tahu adalah bahwa manusia itu stabil, awal, jadi manusia miskin, stabil, tetapi sebenarnya hati negara itu sangat baik,” kata Uskup Agung Kupang Hironimus Pakaenoni.
Menurut Hironimus, stabilitas Petrus adalah daya tarik utama bagi semua imam Katolik yang bekerja dengan Petrus Turang.
Dia mengatakan bahwa selain stabilitas, Petrus Tuhang juga merupakan model bagi para imam Katolik dan Katolik di NTT, sementara Uskup Agung Kupang selama 27 tahun.
“Dia sendiri berfokus tidak hanya pada hal -hal spiritual dan spiritual, tetapi juga pada orang -orang yang memiliki kesejahteraan kehidupan orang,” jelas Hironimus.
Hironimus menjelaskan bahwa Petrus Tarang telah menjadi tokoh sentral di Nusa Tenggara Timur untuk mempertahankan persatuan dan toleransi. Petrus Tukang telah menciptakan hubungan yang hebat di semua tingkat komunitas agama dan juga para pemimpin agama di NTT.
“Secara harmonis, objek persaudaraan, masalah berjalan dengan semua elemen, semua pihak, termasuk pemerintah, termasuk masyarakat, bersama dengan para pemimpin rakyat, bersama dengan para pemimpin agama dan lainnya dalam pembangunan kesatuan kehidupan dan selalu selama 27 tahun,” katanya.
Dia mengatakan bahwa kematian Petrus membawa kesedihan yang mendalam kepada umat Katolik, serta orang -orang NTS. Dikatakan telah terbukti oleh ribuan orang dan penduduk yang berpartisipasi dalam pemilihan mayat dan mereka yang hadir di jalanan untuk memberikan rasa hormat akhir mereka kepada Petrus Tarang.
Secara terpisah, Pastor Anance memberi tahu Keuskupan Agung Kupang selama keuskupannya di Kupang Keuskupan Agung, mgr. Petrus Tung memberi contoh dan merupakan contoh yang sangat baik.
Tidak hanya untuk umat Katolik tetapi juga untuk komunitas yang lebih luas.
“Tuan Bishop Tarang dikenal sebagai seorang ayah yang telah mengajar kita dengan kuat untuk memberikan semangat kehidupan bagi kita, tetapi pada saat yang sama cinta, dia miskin, tetapi dia mencintai,” kata Pastor Amace kepada CNN Indonesia.com di keuskupan agung Kupang pada hari Sabtu (5/4).
Dia mengatakan bahwa hubungan antara imam dan imam Katolik lainnya dengan Uskup Petrus Petrus Tarang tidak terbatas pada uskup dan imam atau imam, tetapi seperti orang tua dan anak -anak.
“Kami berkabung, sedih karena ayah Uskup Monnyure Petrus sedih. Hubungan kami dengan uskup adalah hubungan antara ayah dan putranya,” katanya.
Karakter tetap Petrus juga dikirim oleh umat Katolik lainnya, Sonia. Dia dan ribuan umat Katolik lainnya bersedia menunggu di sisi jalan menuju mendarat di ribuan bukaan untuk menghormati Petrus Tarang dari pagi (5/4) di pagi hari.
“Kami menunggu mulai pukul 10:00, ya, mulai pukul 10:00, orang -orang dari Sikumana, paroki Belo dengan katedral paroki di sekitar gua Lourd,” kata Sonia kepada CNN Indonesia.
Dia mengatakan bahwa Petrus Tupa Tukang memiliki cinta yang besar untuk orang lain dan selalu berdoa untuk siapa pun yang bertanya kepadanya.
Dia juga memiliki kesan sendiri pada Petrus Tarang sementara Uskup Agung Kupang. Sonia mengatakan Petrus Tangkir sebelumnya telah berdoa ketika dia siap melahirkan anak pertamanya.
“Ketika saya ingin melahirkan anak pertama, uskup diberkati dengan saya, karena saya diberkati, saya langsung dirawat di rumah sakit dan anak pertama lahir,” kata Sonia.
Hal yang sama dikirim oleh orang lain, Maria Goreti Kuna, yang mengatakan tentang karakter Peer Uskup MG. Petrus Tarang dengan tegas dalam pekerjaan penggembalaan di keuskupan agung Kupang.
“Manusia kuat dalam kepemimpinan orang -orang di Keuskupan Agung Kupang dalam karier,” kata Maria Goreti.
Petrus Toung meninggal pada usia 78 tahun di Rumah Sakit Pondok Indah di Jakarta pada hari Jumat (4/4) pada pukul 06.20. Mayat itu dimakamkan sementara di gereja Katedral Jakarta sebelum terbang ke Kupang pada Sabtu pagi (5/4).
Presiden Indonesia Prabowo Subianto juga meratapi tubuh Petrus di gereja Katedral Jakarta pada hari Jumat (4/4) di sore hari.
Petrus Take diangkat menjadi Uskup sejak 27 Juli 1997 dan periode layanan berakhir hanya pada 9 Mei 2024, setelah digantikan oleh MGG. Hironimus Pakaenoni.
Sejak menonton CNN Indonesia.com, mayat Petrus Take tiba di Kupang pada hari Sabtu (5/4) di 10,15 WITA menggunakan pesawat komersial dari Bandara El Tari Kupang.
Mayat itu diterima oleh ribuan umat Katolik dan penduduk. Mayat itu kemudian dipindahkan ke istana Keuskupan Agung Kupang dengan prosesi kendaraan untuk mengubur.
Selama perjalanan dari bandara El Tari, tidak ada beberapa umat Katolik dan penduduk kota Kupang yang menunggu di sisi jalan dan melintasi prosesi tubuh untuk memberikan rasa hormat terakhir.
Juga, ketika mayat itu dipindahkan ke Gereja Katedral Raja Kupang Raja, ratusan umat Katolik dan penduduk menunggu di jalan untuk memberikan rasa hormat. Tubuh hanya tiba di gereja Katedral pada pukul 14.30 Indonesia barat untuk dimakamkan.
Desainnya, tubuh Mg. Petrus Take akan dimakamkan di Kompleks Gereja Katedral pada hari Selasa (8/4).
(Ely/VWS)