
Jakacarta, kamu -n -n indonesia –
Film ini, yang menunjukkan antrian panjang pendaki yang terletak di jajaran Gunung Rung di Jawa Timur, telah menjadi viral di media sosial.
Ini karena jumlah pendaki adalah banyak perkembangan. Pendakian Gunung Rung dibuka sejak 3 April 2025 dan segera diserang oleh ratusan pendaki. Pada 4 April, jumlah pendaki mencapai lebih dari 200 orang.
Jumlah pendaki yang berkembang membuat jalan menuju gunung, Gunung Rung, bermain karena para pendaki tidak dapat dihindari.
Untuk mencapai puncak 3344 meter di atas permukaan laut, ratusan pendaki terpaksa berdiri dan pergi perlahan selama lebih dari 2 jam. Kondisi ini viral di media sosial.
Salah satu instruksi di Gunung Rung of Pintu Kaliar, Eco Wahu Danto, mengungkapkan bahwa antrian panjang para pendaki terjadi hanya satu hari.
Dia mengatakan apa yang terlihat di media sosial tidak terlalu mirip dengan fakta di daerah tersebut. Eco menjelaskan bahwa hari itu ia memimpin 50 orang yang beristirahat di kamp Gunung Rung.
Saat naik ke atas, sebagai alternatif pendaki, maka ada jumlah untuk menentukan jumlah yang ditujukan untuk menyesuaikan kapasitas jalan ke puncak gunung yang terletak di perbatasan Binwanga, Bondoso dan Embereber.
“Kondisi yang tersebar di media sosial terkadang berlebihan dan tidak dikonfirmasi.
Eco mengatakan alasan jumlah pendaki yang meledak adalah saat setelah kelas dan bertepatan dengan festival Idul Fitri.
“Selama Ramadhan ditutup kemarin, dia dibuka hanya pada 3 April. Ditambah liburan panjang, jadi pendakian. Dan ini adalah yang paling umum, biasanya dalam maksimal 150 pendaki. Hingga 200 lebih,” katanya.
Saat ini, status Gunung Rung berada di tingkat Peringatan 2, tetapi pendakiannya masih terbuka dengan aturan seperti 3 kilometer.
“Pendakian saat ini bekerja secara normal, dengan memanggil komunitas PVMBG tidak dapat dekat dengan balok 3 km,” jelasnya.
Dalam satu hari, Eco membawa pendaki dari 15 hingga 20 orang dengan biaya perjalanan tinggi yang dijual oleh Republik Polandia 400.000 rupee per orang.
Sandra Vajda, 28, salah satu pendaki yang meninggalkan kelompok yang terdiri dari 5 orang pada 5 April, mengklaim bersemangat, meskipun fakta bahwa trek wisata yang tersumbat menekankan.
“Semangat kakak, bahkan ramai sangat bahagia. Aku bisa menikmatinya karena aku sangat menyukainya,” kata Sandra. (WIW)