
Jakarta, CNN Indonesia –
Perkosaan bayi pasien oleh penulis Pragona Anujira Perma telah menambahkan panjang dokter ke Indonesia PPD.
PPD adalah program pendidikan ahli. Langkah ini harus dilakukan oleh dokter keluarga atau dokter gigi yang diprediksi bahwa ia adalah seorang ahli dan spesialisasi gigi.
Namun, ruang lingkup PPPD tidak dapat dipisahkan dari perselisihan. Terlepas dari kasus pemerkosaan, nama Pragona Anjira juga diseret, ada beberapa kasus, seperti pelecehan intimidasi atau kebakaran.
Dalam dua tahun terakhir, setidaknya enam kasus telah terkait dengan lingkungan PPD. Masalah ini yang paling jelas bagi publik adalah intimidasi, terutama untuk dokter kecil.
Ini menjadi perhatian bagi Kementerian Kesehatan. Untuk intimidasi, orang yang terkena dampak dapat mengajukan keluhan di 08129999977 atau situs https://pundungan.kemkes.go.id. Penyelidik PPDS -Doctor berikut: Anak -anak yang sabar penting
Sebagai PPD Ferry Pragona Anujira, Dokter melayani Rumah Sakit Hassan Siddiqui (RSHS) di banding. Doktor Inaped PPDSF memperkosa seorang anak dirawat di rumah sakit karena penyalahgunaan pasien.
Insiden itu dimulai ketika pelakunya meminta korban untuk menguji darah. Tetapi para penyebab yang berurusan dengan program spesialisasi anestesi sebenarnya menyuntikkan obat -obatan dan melakukan kegiatan mengerikan ini.
Para korban yang merasakan sakit di tubuhnya telah meninggal sebuah pos di RSH pada akhir Maret. Setelah pemantauan, hasil ujian mengarah ke jahe.
Setelah itu, masalah ini bersemangat tentang media sosial sejak Selasa (8/4). Para pelaku curiga bahwa mereka mengalami gangguan seksual dengan orang -orang yang tidak sadar. Para korban disebut lebih dari satu orang.
Pragona Anjira Pratama disebut tersangka. Mantan Mahasiswa Universitas Maranatha berisiko bunuh diri PPD -i UNDPIP karena hukuman penjara 12 tahun karena intimidasi
PPDS University of Dipongoro, Dr. Oliya Rasma, ditemukan tewas pada 12 Agustus 2024 di rumah Darder di Semaring.
Dikatakan bahwa kematian Dr. Oliya Rasma dikaitkan dengan pelecehan di tempatnya.
Jelas dari buku harian korban, yang mengklaim bahwa ia telah merawat rekan -rekannya secara negatif, termasuk 40 juta rps.
Polisi regional bagian tengah Jawa Jawa diduga menyatakan tersangka dalam kasus intimidasi. PPDS Dr. Sam Rutling
University of Sam Ratollong (Institute), lingkungan PPDS Manado diadakan di lingkungan intimidasi dan pemerasan atau pemerasan.
Dokter yang diperlihatkan diduga bersalah. Korban yang merupakan dokter kecil sering diminta uang dan mereka mendapatkan kata -kata kekerasan.
Kementerian Kesehatan kemudian menghentikan sementara PPDSF untuk menyelidiki kasus -kasus lebih lanjut. Keputusan dibuat pada 2 Oktober 2024.
Dr. PPDS meminta video disk junior yang memakan puding nasi 5 bungkus
Dokter ahli bedah umum Dr. Credit mengatakan kepada Prague Amanda Aryan untuk merekam lima bungkus puding beras di juniornya.
Dilaporkan dikatakan bahwa dalam makanan tambahan yang mempengaruhi orang seperti jack sayuran, telur bundar dan ayam pop harus dimakan.
Masalah ini dimulai pada bulan September 2024. University of F’s Depotoro mengumumkan bahwa insiden itu terjadi pada tahun 2021. Namun, FK Undip tidak menentukan sanksi yang dikenakan pada para penjahat. Fasilitas dan dokter PPD menggoda fk tidak terpadah
Di University of Peelmenter, dekan fakultas kedokteran, karena kasus intimidasi, ditugaskan pembatasan untuk 10 orang yang terdiri dari dokter dan dosen di PPD.
Denda tersebut dikenakan pada Agustus 2024. Dua dari mereka ditolak oleh studi ahli. Kemudian salah satu dosen juga menerima batasan serius, meskipun tidak disebutkan dengan jelas.
Setelah itu, tujuh orang menerima batasan kecil, yaitu, dalam periode studi PPD. Sementara kepala Kementerian Pendidikan dikeluhkan kepada dekan.
Kementerian Kesehatan memperkenalkan pembatasan untuk tiga rumah sakit besar, yaitu, Rumah Sakit Dr. Sipato Manghinkosomo (RSCM) Jakarta, di Rumah Sakit Hassan Sadan (RSSS) di Bandong pada Agustus 2023.
Kementerian Kesehatan menerima keluhan tentang dugaan pelecehan antara 20 Juli dan Agustus 1523 91. Hasil pencarian menemukan sejumlah kasus dengan bukti penuh, yang digunakan oleh Direktorat -Jenderal Layanan Kesehatan untuk mengajukan sanksi.
Kementerian Kesehatan juga telah mengajukan tiga direktur rumah sakit untuk memberlakukan pembatasan pada para profesional medis dan menguasai Program Pendidikan Medis (PPD).
(Ikw/wis)