
Jakarta CNN Indonesia –
Menteri Keuangan Myan meminta publik untuk tidak terburu -buru melihat defisit anggaran negara 2025.
Dia menggunakan kata “kesulitan ojo” untuk meminta kesabaran orang. Istilah ini digunakan oleh banyak partai, termasuk politisi dan pejabat pemerintah.
Makna Sederhana – “Jangan Terburu -buru” atau “Jangan Terburu -buru” saat mengevaluasi sesuatu
“Defisit APBN dikembangkan dengan 2,53 persen dari produk domestik bruto (PDB), yang masih menjadi panduan untuk operasi APBN kami, yang dalam setiap anggaran negara selalu ada perubahan.
“Jika hari ini teman -teman saya dari media, tampaknya, berbicara tentang Desember (2025). Kami tidak melewati tengah Odgo.
Seorang wanita bernama Ani mencoba kembali pada tahun 2024. Dia mengatakan bahwa tahun lalu sudah cukup lama, meskipun hanya beberapa bulan yang lalu.
Ani mengatakan bahwa pada pertengahan tahun lalu, Kementerian Keuangan melaporkan semester (LAPSEM), yang merupakan defisit yang akan meningkat dari 2,2 persen menjadi 2,7 persen.
Dari keberhasilan ini, Menteri Keuangan, Myjan, meminta semua pihak untuk menjadi pasien. Dia mengatakan bahwa Kementerian Keuangan akan pergi ke Lapem 2025 dan akan melapor ke Kabinet Merah dan Putih dan Parlemen Indonesia.
“Ini berarti bahwa kami mendukung undang -undang tersebut sesuai dengan UU No. 62 sejak 2024 (APBN 2025), yang dikembangkan sebesar 2,53 persen. Jika ada perubahan dalam gerakan, terlepas dari apakah pendapatan pemerintah diizinkan, banyak orang bertanya kemarin bahwa PPN 12 persen tidak berlanjut.
Bendahara Pemerintah menyatakan bahwa Kementerian Keuangan akan melakukan upaya khusus untuk mengkompensasi beberapa pendapatan yang belum diterima. Yang termasuk pendapatan yang dapat berasal dari 12 persen PPN, yang hilang dari pembatalan politik
Di sisi lain, presiden Prabowo Subianto juga melampirkan pentingnya dua hal yang terkait dengan biaya negara.
Poin pertama adalah efektivitas anggaran, yang Prabovo melarang banyak limbah. Kedua, kepala negara memiliki prioritas.
“Oleh karena itu, kami berubah menjadi pengeluaran. Tetapi amplop masih. Habiskan 3621 triliun rubel.
“Jika ada pertanyaan, dan ini berasal dari berbagai komentar, setelah itu saya akan berbicara dengan analis di sini … kami akan menginformasikan Lapsem nanti bahwa gerakan itu ada di setiap pos, dan kemudian kami akan diperiksa pada akhir tahun,” pungkasnya.
(SKT/AGT)