
Jakarta, CNN Indonesia –
Tegangan RUU tersebut mengatur RUU tenda dan menghabiskan malam di depan Gerbang Pancasila, Parlemen, Jakarta.
Gerbang ini adalah salah satu pintu masuk perwakilan mereka tentang orang -orang melalui pemilihan.
Sesi Pletory DPR diatur untuk mengirimkan tagihan TNI pada hari Kamis (3/20).
Menurut pengawasan Pancasila Gate pada hari Kamis, sekitar 09.40 WIB, seorang pemrotes dan pengunjuk rasa yang menghabiskan malam itu.
“Dari masyarakat sipil yang sederhana, kami menyelesaikan gerbang Pancasil selama 12 jam dan tujuan kami adalah menyembunyikan RUU dengan mengesahkan RUU itu.”
Mereka mengatakan mereka tidak ingin ditipu oleh pemerintah dan parlemen untuk mengajukan isu -isu seperti Ciptaker.
“Jadi mengapa kita lebih cepat kemarin untuk melihat hukum Ombebus,” katanya.
Pada malam hari di tenda di depan gerbang DPR, dia mengakui bahwa dia telah mengunjunginya beberapa kali dan berusaha keluar dari tempat itu.
“Kami sering mengalami stres dan pihak berwenang dipecat karena itu adalah objek yang valid, kami diminta untuk tetap di kantor DPR dengan 500 kaki, yang belum ditolak.
Akhirnya, dia mengatakan “ancaman”, partainya merasa dalam bentuk alat yang mengelilingi tenda, serta mereka yang mengidentifikasi gas mesin.
Dia mengatakan mereka melakukan acara yang damai dan tidak nyaman.
“Saat ini, kami berusaha melakukan damai dan kesal,” katanya.
Penolakan terhadap 34 amandemen hukum pada tahun 2004 Tentara Nasional Indonesia (TNI) atau penagihan TNI di Indonesia.
Sejak awal media sosial, peran siswa telah turun ke jalan dan pernyataan tentang status nasional dan akademik telah dikonfirmasi dalam beberapa hari terakhir. Penutupan undang -undang TNI menyalahkan diskusi tentang “kecepatan yang dituduh terdakwa atau kerahasiaan sebelum DPR memasuki DPR untuk masuk 21 Maret atau hari ini, Kamis (21/2).
Parlemen dan pemerintah telah dilaporkan bahwa sertifikat penagihan TNI telah disiapkan untuk sesi menarik saat ini.
Acara penagihan TNI, perekrutan siswa, akademisi, karena mereka mempertimbangkan kembali kinerja militer. (TFQ / KID)