
Jakarta, CNN Indonesia –
Kantor Komunikasi Presiden (PCO) menemukan beberapa presiden Indonesia Prabowo Subanto dalam menangani kebijakan pajak baru oleh Presiden AS Donald Trump.
Wakil Media Media Kantor Komunikasi Presiden (PCO) Nouhy Valdryno mengatakan bahwa sejak Prabowo telah lama mengembangkan tiga langkah untuk mengatasi sejumlah perubahan kekacauan dalam kebijakan dunia.
“Memahami hubungan internasional dengan perdagangan dunia adalah kekuatan utama dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia,” kata Nouhy dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (3/4).
Pertama, Prabowo mengambil tindakan untuk memperluas mitra bisnis Indonesia. Dia mengatakan ini ditunjukkan oleh serikat baru di BRICS.
Nouhy mengatakan massa memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan internasional. Aliansi Indonesia dalam BRICS memperkuat berbagai perjanjian perdagangan internasional.
Kedua, Prabowo juga mempercepat kejatuhan SDA. Dia mengatakan Pabowo berusaha menjadi SDA Indonesia yang diangkut melalui bahan baku, sekarang diharuskan untuk menemukan nilai tambah.
“Contoh keberhasilan kebijakan penurunan adalah industri nikel, di mana nilai transportasi nikel dan turunannya mencapai $ 3,7 miliar pada tahun 2014 diletakkan pada $ 34,3 miliar pada tahun 2022,” katanya.
Ketiga, Prabowo juga memulai BPI dan anggota yang dirancang untuk mempercepat kemiringan sumber daya alam di Indonesia. “Dan di antara sponsor dan pengelolaan proyek rendah di sektor -sektor utama seperti pertambangan, batu bara, minyak, gas, pertanian, pelaut, memancing, dan hutan,” katanya.
Di sisi lain, Prabowo juga dikatakan memperkuat kompleksitas penggunaan internal dengan memperkuat kekuatan membeli orang melalui program yang secara langsung mempengaruhi kesejahteraan orang. Program ini bertujuan 82 juta penerima pada akhir 2025.
“Selain itu, Presiden Prabowo juga akan menciptakan koperasi merah dan putih (KDMP) yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi desa, membuka jutaan pekerjaan baru dan mendorong penjualan uang di wilayah tersebut,” katanya.
Sebelumnya, beberapa orang juga mengomentari pemerintah tentang kebijakan pajak baru dan Amerika Serikat.
Wakil Presiden Dewan Bisnis dan Industri di Indonesia (Kadin) Johnny Darmawan, misalnya, mengatakan pemerintah harus membaca barang apa yang dapat dikirim ke sana dengan menggunakan 32 persen biaya impor. Sementara yang lain, baca juga produk Amerika apa yang dapat diimpor.
“Agar ini dapat dilakukan sebagai keseimbangan bisnis,” kata Johnny.
Lainnya, Jenderal Hipmi Angggawira, mendesak pemerintah untuk mempercepat perjanjian perdagangan dengan Eropa, Timur Tengah dan Afrika, untuk mengubah pasar transportasi. Ini, katanya, adalah upaya untuk mengurangi kecanduan Amerika. (MNF/ASA)