
Jakarta, CNN Indonesia –
Federasi Senam Indonesia mengeksplorasi atlet dari Belanda dan Amerika Serikat (AS) untuk mewujudkannya.
Rencana untuk membuat atlet Belanda dan AS alami ditandatangani oleh presiden Federasi Senam Indonesia Ita Yulia dan kesepakatan koperasi antara orang tua dari Institut Olahraga di Kementerian Pemuda dan Olahraga dan orang tua Institut Olahraga di Camenpora, Senin (4/14).
Menurut Ita, senam Indonesia berkoordinasi dengan Eric Thohir sebagai kursi PSSI. Sampai saat ini, tim nasional Indonesia telah menggunakan banyak pemain alami di Eropa. Ita mengatakan bahwa Federasi Genistik Internasional (Gambar) memungkinkan untuk atlet senam alami.
“Ya, itu sebabnya saya bertanya kepada Eric Thohir. Ya, kami benar -benar menyelidiki, karena kebijakan FIG diizinkan,” kata Ita.
Ita menjelaskan, menurutnya, atlet senam yang dinaturalisasi tidak serumit sepak bola.
Gimanasta Indonesia juga berinteraksi dengan kemungkinan atlet alami, yang merupakan Olimpiade atau atlet yang hadir di Olimpiade Belanda.
“Sangat mudah untuk prosesnya,” kata Ita.
Ita menambahkan, “Ya, kemarin kami memiliki Olym, di Belanda. Indonesia ingin pergi, tetapi dia pertama kali ingin memikirkannya karena dia harus menjadi paspor.”
Indonesia dapat bermanfaat bagi kemudahan proses alami di cabang senam ini. Terlebih lagi, senam Indonesia mengatakan atlet Belanda ini memenangkan medali di Kejuaraan Dunia.
“Jadi dia berkata, ‘Saya ingin membantu Indonesia,’ pemenang Olimbper dan medali di Kejuaraan Dunia. Kami mengeksplorasi dan menjaga semuanya tetap berhubungan,” kata Ita.
Selain pesenam Belanda, tim senam Indonesia juga menganggap atlet AS.
“Lalu itu di Amerika Serikat, tapi sangat sulit untuk tingkat atas, ya, untuk artistik. Tapi secara berirama, tapi kami mencarinya,” kata Ita.
Adapun naturalisasi atlet senam, senam Indonesia mengatakan bahwa Fig tidak membutuhkan atlet yang diinginkan untuk negara yang diinginkan.
Sejauh ini hanya dua pemain yang dihubungi dalam proyek alam atlet senam dalam permainan Indonesia.
“Tidak ada [permintaan keturunan]. Ngomong -ngomong, jika dia ingin pindah misalnya, cukup bergerak,” kata Ita.
“Tidak masalah [jika dia sudah Olimpiade], saya bisa. Jadi pada saat itu saya berkata kepada Waman, dia berkata ‘Bu, pertama, seperti tentang aturan Gambar’. Karena jika PBSI dan PSSI sudah tidak terkendali.
(IKW/NVA)