
Jakarta, CNN Indonesia –
Gunung berapi memiliki jenis yang berbeda. Tetapi secara umum, ada tiga jenis gunung berapi jika diklasifikasikan berdasarkan jenis soda atau soda.
Tiga bentuk vulkanik adalah Maar, perisai dan kerucut. Lihatlah penjelasan tiga.
Kepulauan Indonesia berada di kemeja ilmu sosial 1A untuk SMP/MTS Kelas VII (2007) dan terletak di jalan untuk bertemu dua seri atau saluran gunung, yaitu dekorasi Mediterania dan Samudra Pasifik.
Kondisi ini membuat Indonesia, terutama di Java dan Sumatra, memiliki banyak gunung berapi aktif dan kecenderungan untuk bencana gempa bumi.
Berdasarkan situs web Kementerian Energi (ESDM), Indonesia memiliki sekitar 127 gunung berapi, atau sekitar 13 persen dari gunung berapi dunia, yang diklasifikasikan menjadi tiga kelompok.
Yaitu, gunung berapi aktif, gunung berapi liburan, dan gunung berapi yang tidak aktif.
Berdasarkan jenis letusan, gunung berapi dibagi menjadi tiga bentuk. Penjelasan berikut.1. Maar Volcano (Volcanoe Maar)
Maar Volcano memiliki fitur seperti kawah atau corong. Gunung berapi ini terbentuk karena bahan peledak, tetapi tidak terlalu kuat dan hanya muncul sekali dan kemudian aktivitasnya berhenti.
Ledakan ini kemudian meninggalkan cukup besar, dibungkus dengan lereng yang tidak terlalu curam. Jika busurnya gelap dan diisi dengan air, bentuk danau.
Contoh gunung berapi dalam bentuk Maar adalah Gunung Lemongan di timur -java dan Gunung Dieng di Central -java.2. Perisai Gunung Berapi (Perisai Gunung Berapi)
Jenis gunung berapi ini memiliki lereng yang sangat curam seperti dinding yang tidak beraturan, sehingga disebut perisai atau perisai.
Gunung ini dibentuk oleh kerusuhan karena magma yang muncul dari ledakan sangat cair dan meleleh di sekitarnya.
Pegunungan seperti ini tidak ditemukan di Indonesia, tetapi Anda dapat menemukan di Kepulauan Hawaii, seperti Gunung Kilauea, Gunung Mauna Loa dan Gunung Mauna Kea.3. Gunung Berapi Strato/Cone (Bowling Volcano)
Gunung ini memiliki bentuk bowling atau lapisan karena terbentuk. Defisitnya sangat curam, antara 10-30 derajat.
Bentuk gunung ini disebabkan oleh gundukan batu cair panas dan cair, membuat dinding gunung memiliki batu goreng yang dilaminasi sebagai gunung berapi.
Proses ini terjadi berulang kali karena kerucut memiliki kerucut di sekitar pusat ledakan. Sebagian besar gunung berapi di dunia adalah gunung berapi bermain.
Beberapa gunung berapi Strato di Indonesia atau dalam bentuk kerucut meliputi Gunung Kerinci di barat -Sumatra, Gunung Merapi di Central -java, Gunung Kelud di timur -java, Gunung Pangrango di barat -java dan Tangkuban Perah di West -week.
Meskipun gunung berapi Strato di dunia dapat ditemukan di Gunung Fuji di Jepang, Gunung Vesuvius di Italia dan Gunung St. Helens di Amerika Serikat.
Jenis gunung berapi berdasarkan aktivitasnya
Berdasarkan operasinya, jenis gunung berapi diklasifikasikan menjadi tiga, sebagai berikut. Gunung Berapi Aktif
Gunung berapi ini adalah gunung yang masih berisi berbagai bahan di dalamnya. Gunung berapi ini masih stabil dan demi menunjukkan tindakannya, seperti pelepasan asap, gempa bumi dan ledakan pada waktu tertentu.
Contoh gunung berapi aktif di Indonesia adalah pegunungan Marapi, Gunung Sinabung, anak Krakatau, Gunung Semera.2. Istirahat gunung beristirahat
Rest Volcano adalah semacam gunung berapi yang sekarang tidak aktif atau tidak menerbitkan soda, tetapi menyatakan bahwa ia telah menunjukkan tindakannya di masa lalu. Gunung ini dapat meledak lagi kapan saja.
Contoh gunung berapi saat liburan di Indonesia adalah Arjuno -Mountain 3. Gunung Berapi Mati
Sleeping Volcano adalah jenis gunung berapi yang tidak memiliki letusan sejak 1.600 atau tidak pernah menunjukkan aktivitas.
Contoh gunung berapi mati di Indonesia adalah leuser gunung.
Penjelasan semacam itu tentang bentuk vulkanik dan jenisnya. Ketika diklasifikasikan berdasarkan jenis letusan, bentuk gunung berapi adalah maar, perisai dan kerucut.
Bentuk gunung berapi tidak selalu terpasang. Karena perubahan aktivitas gunung berapi dapat mempengaruhi bentuk gunung dalam bentuk lain. (Via/fef)