
Jakarta, CNN Indonesia –
Polisi Regional Java Tengah telah mengakui bahwa ia membuat band Sucata terkait dengan lagu yang berjudul ‘Pay Pay Pay’.
“Kami mengklarifikasi band Sukatani kemarin dan hasil kejelasan band yang kami hargai untuk publikasi dan argumen melalui seni,” kata Komisaris Polisi Regional Pusat Java Artinto kepada wartawan pada hari Jumat (24/2).
“Dan kemudian polisi nasional memuji kritik sebagai kontribusi peningkatan melalui pandangan atau kritik terhadap industri atau polisi nasional,” tambahnya.
Namun, Artanto menolak untuk campur tangan, meminta band untuk membuat video alasan.
“Jadi keakuratannya adalah bahwa kita hanya ingin tahu tentang tujuan dan tujuan membuat lagu,” katanya.
Artanto mengklaim bahwa partainya memuji setiap kritikus untuk menghadirkan polisi nasional. Termasuk, kritik disediakan melalui karya seni.
“Kedua, kritik menunjukkan bahwa mereka mencintai polisi nasional dan kritik polisi nasional ketiga bahwa akan menjadi teman kepala polisi nasionalnya untuk konstruktif dan peningkatan, jadi kami menghargai kritik yang diberikan kepada polisi,” katanya.
Artanto mengatakan bahwa jika band yang sukses menyanyikan ‘gaji’ di masa depan, dia tidak akan mengingatnya.
“Ya, tolong (tolong), kami menghargai ungkapan ini dan mereka yang mengkritik polisi nasional telah menjadi teman kepala polisi nasionalnya, kami menghargai semua ini,” katanya.
Sebelumnya, Sukatani Band, yang merupakan permintaan maaf di Institut Kepolisian Nasional untuk tunggal ‘Pay’ oleh Angel Angel, Saif al-Lufti alias Alactogu dan Novi Sitra Angel Angel.
Dalam lagu viral ini di media sosial, polisi yang tidak bermoral diharapkan membayar.
“Kami mohon maaf kepada Kepala Kepolisian Nasional untuk lagu kami dan Lembaga Kepolisian Nasional berjudul Pay Pay Song dengan judul ‘Pembayaran Polisi’ yang bernyanyi sehingga viral di berbagai platform media sosial,” seorang aktivis band Sukatani, Kamis (2/21), kata band.
“Saya benar -benar membuat lagu untuk polisi melanggar aturan,” kata Alactrogua. “I Drew Pay Pay Pay, lagu dalam lagu lagu dan saya mendapatkan lagu kreasi kami.”
(D / isn)