
Jakarta, CNN Indonesia –
Brian Yeldo telah ditunjuk secara hukum sebagai pendidikan tinggi, sains dan teknologi (kamus). Dia dipilih untuk menggantikan Satario Broadjokoro di kabin merah dan putih.
“Sisa dari sisa Kamus Merah yang tersisa dan Whitacbineton sebagai Profesor Bryan Euriard,” kata Jakarta (19/2)
Brian, yang berlaku untuk profesor profesor dan peneliti teknologi teknologi (ITB). Dia menjadi profesor ITB dan berasal dari sekelompok teknologi dan teknologi kuantum.
Dia menjadi guru dalam bisnis fisika dari Teknologi Industri (FTI) ITB dan bekerja sejak 2006.
Menurut situs web FTI TTI, Brian melakukan studi S1 di bidang Teknik Fisika pada tahun 1999 1999 di dan pendidikan tinggi di berbagai universitas dari Program Sains Kuantum S2.
Brian melakukan pendidikan S3 di Universitas Tokyo pada tahun 2002 melalui program teknik dan acara ilmiah.
Sebagai pelajaran, Brian telah mengubah ratusan sains dan majalah. Beberapa buku juga telah ditunjukkan oleh Scoopus, membuat di Google Cendekia.
Brian secara aktif berpartisipasi dalam berbagai proyek ilmiah di semua kegiatan di negara akademik. Bryan melakukan berbagai proyek dari 3 hingga 225.
Pada tampilan Nano tertinggi dengan permintaan biosecer, hubungi plazmorer plazmor yang berbasis di Sonia yang ditemukan di LSPR menggunakan RNA PT PTMER.
Mereka terdaftar untuk menerima akuisisi paten untuk hak kekayaan intelektual. Beberapa dari mereka adalah tempat kualitas spiritual dalam bentuk biomassa jamur menggunakan tubuh jamur basidomikota.
Brian memiliki banyak proyek dan penelitian yang terkait dengan nano dan quamum, terutama teknologi bioserser.
Karena dedikasi, ia memberikan penghargaan Hibby 2024. Brian Yulirto memenangkan fase teknik pada 5 Desember 2024.
Penghargaan Habibi Award disetujui oleh dedikasinya untuk mengembangkan teknologi nanomotial dan teknologi biocasser. Teknologi digunakan untuk mendeteksi penyakit dalam pengawasan lingkungan.
(FRL / TSA)