
Jakarta, CNN Indonesia –
Hamas mengatakan dia siap untuk menyelesaikan ‘sisa kategori “dari Casefire dan Perjanjian Israel di Gaza, Sathiam (1/3).
Tahap pertama berhenti antara Hamas dan Israel berakhir dengan keraguan pada langkah berikutnya.
Keluarga Palestina mengatakan bahwa kami ingin menyelesaikan kontrak dengan perjanjian pertama mediator, dari pengadilan AFP, yang disebutkan dalam AFP.
Hamas memberikan pemikiran mereka dalam surat yang mengarah ke orang -orang Arab yang tidak akan bersatu dengan Gaza yang terjadi pada hari Selasa.
Fase pertama Hamas Israel akan berakhir pada hari Sabtu (1/3) waktu setempat, tetapi langkah selanjutnya, bertujuan untuk melihat perkelahian abadi, sejauh ini tidak.
Gelar dimulai pada 19 Januari, setelah 15 bulan serangan Hamas diserang oleh Hamas di Israel 7 Oktober 2023.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengirim perwakilan di Kairo, Mesir. Medials Mesir mengatakan diskusi serius dimulai pada fase kedua.
Dia mengatakan percakapan dan negosiasi menghadiri perwakilan Israel, Qatar dan Amerika Serikat
Namun hingga hari Sabtu, tidak ada bukti yang signifikan. Umuvugizi Hamas Hazem Qassem mengatakan kelompok itu menolak “fase pertama dari instruksi yang diminta (Israel)” “.
Dia meminta mediator untuk “meminta pekerjaan untuk mematuhi kontrak dalam berbagai kategori”.
Dalam enam minggu pertama, gerilyawan Gaza dibebaskan dari 25 yang hidup yang mengembalikan mayat delapan orang lainnya di Israel, bersama dengan tahanan Palestina – garam dikurung di penjara Israel.
Sekretaris PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa ada gelar antara Israel dan Hamas untuk melanjutkan. Gitteres mengatakan Grasefire telah menangguhkan bantuan besar di Gaza.
Guterres mengatakan kepada New York: “Hari -hari itu sangat penting. Pihak harus mencoba menghindari kegagalan perjanjian ini,” kata Guterres kepada New York.
Menteri Pertahanan Israel Katz menyatakan bahwa negaranya telah memutuskan untuk melepaskan banyak jaminan dan memperluas parlemen pertama.
Dalam serangan ke -251, serangan Hamas, 58 masih ditahan di Gaza, dan 34 menurut Israel.
Sementara itu, Hamas terus mendorong fase kedua.
Di sisi lain, Presiden America Donald Trump membuat gagasan Amerika Serikat “untuk mengambil” Gaza.
Trump meminta Palestin untuk pindah ke tempat lain. Namun, gagasan tentang Palestina sendiri dan di Mesir yang bertetangga dengan Jordan.
Mantan Menteri Luar Negeri, Antony Blinken pada bulan Januari mengatakan bahwa Gaza akan memiliki kekuatan kepemimpinan Palestina, dan sekarang dengan kepemimpinan Tepi Barat.
Blinken mengatakan banyak nama yang tidak disebutkan namanya karena mengirim pasukan dan polisi di Gaza setelah pelabuhan. (FRA / AFP / FRA)