
Jakarta, CNN Indonesia –
Harga harga minyak telah turun pada hari Rabu (5/2) karena investor telah mengabaikan pengaruh tarif Cina terhadap impor energi AS (AS).
Namun, dorongan baru Presiden Donald Trump sangat lemah untuk menghilangkan ekspor mentah Iran.
Menurut Reuters, harga minyak mentah turun 18 sen, atau 0,24 persen dan satu barel $ 76,02. Demikian pula, harga minyak mentah menengah AS (WTI) turun 9 sen, atau 0,12 persen dan $ 72,61 dalam laras.
Pada hari Selasa (4/4), minyak mentah WTI adalah 3 persen atau terendah sejak 31 Desember, setelah Cina mengumumkan tarif impor minyak, gas alam cair dan batubara AS, terhadap tanah Paman Sam di negaranya.
Namun, harga naik lagi setelah Trump melanjutkan kampanye “tekanan maksimum” untuk Iran untuk membatasi program nuklirnya, yang ia buat selama masa jabatan pertamanya, yang mengurangi ekspor minyak mentah Iran menjadi nol.
Analis Goldman Sachs, menurut catatan, tidak akan berdampak besar pada harga energi terhadap Amerika Serikat.
“Mengingat bahwa pengiriman dan permintaan global untuk barang -barang ini tidak berubah dengan tarif Cina,” kata para analis pada hari Selasa.
Harga juga mengalami depresi pada pasokan minyak AS dan bahan bakar, pengguna minyak terbesar di dunia.
Pasokan minyak minyak meningkat 5,03 juta barel per minggu, yang berakhir 31 Januari, menurut sumber pasar, dengan kutipan dari angka dari Institute of Oil AS.
Inventarisasi bensin meningkat 5,43 juta barel, dan stok dihancurkan oleh 6,98 juta barel, di sepanjang kebakaran, menurut sebuah sumber.
(LDY/SFR)