
Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden rezim militer Myanmar untuk bergabung dengan Tuk Bagber Belbal Initiative untuk kerja sama poli-industri dan ekonomi di Bangkok, Thailand, Jumat 4/4).
Dia mengundang setengah dari evakuasi korban, dan membuat mandal gempa Manaran di Myanmar, yang berlangsung minggu lalu. Ia juga mencatat bahwa pertama kali unit tersebut berada di Bangkok untuk kudeta militer pada tahun 2021.
Dikutip oleh Anadolu, Min Aung Hlaing mendarat di Bangkok pada hari Kamis (3/4). Dia bergabung dengan pemimpin Bimstec, termasuk PM India, Narendra Modi di Nepal Nepal K. P.
Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra juga bergabung dengan penghuni rumah. Dia menyambut keberadaan Min Arung Hlaing dan berdiskusi tentang dampak agenda tinggi.
Dalam percakapan itu, Aung Hlaing mengatakan komitmennya melakukan pemilihan pada Desember 2025, meskipun Myanmar mempengaruhi bencana. Kemudian dia menekankan bahwa rencana rezim rezim rezim militer rezim militer terus memanfaatkan peta jalan politik mereka.
Min Min Hlaing juga mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin negara lain, seperti Modi dan Oli. Dua pemimpin dari dua negara Asia Selatan telah menyatakan belasungkawa mereka atas gempa bumi yang melanda Myanmar.
Modi juga menyoroti dukungan India untuk membuat kembali Myanmar setelah gempa berkekuatan 7,7 pada hari Jumat (28/7).
“Sekali lagi, saya telah menyatakan belasungkawa saya atas hilangnya nyawa dan kerusakan pada barang, efek samping gempa bumi baru -baru ini,” kata Modi.
“India telah melakukan segala yang mungkin untuk membantu saudara -saudara kita di Myanmar selama periode penting ini,” katanya.
KTT Bomstec diadakan di Bangkok pada 2 April 2025. Acara ini menghadiri para pemimpin negara dari Myanmar, India, India, Banglady, Banglady, India.
Wilayah regional wilayah regional Asia Tenggara dan Asia Tenggara telah memenuhi kerja sama ekonomi lainnya dan sektor teknis lainnya.
Sementara itu, penambangan masih ada, bahkan jika dia memiliki contohnya, menurutnya, dibatalkan karena Myanmar belum pulih karena gempa bumi.
Korban tewas dari Myanmar juga meningkat menjadi lebih dari 3.000. Angka itu diumumkan oleh rezim militer Myanmar, Kamis (3/4) atau enam hari sejak gempa itu diguncang 7,7.
Juru bicara mereka menyatakan 3.085 kematian menetapkan bahwa 341 orang hilang, dan 4715 orang terluka.
(FRL / CHRI)