
Jakarta, CNN Indonesia –
Siswa dari sekolah menengah atas atau sekolah profesional akan mendapatkan program pembelajaran selama empat tahun. Program ini bertujuan untuk meningkatkan peluang kerja di luar negeri bagi siswa profesional.
“Mempersiapkan lulusan profesional yang siap bekerja di luar negeri dan merencanakan SMKK kami, terutama SMK yang ditandai dengan program tinggi ini, kami akan merancang untuk menjadi sekolah profesional.
Sekolah empat tahun ini memiliki tiga sekolah umum dan satu tahun kerja di luar negeri. Setelah itu, lulusan mungkin berlokasi di perusahaan asing.
“Sekolah profesional dirancang untuk belajar di akhir 4 tahun dan tahun lalu adalah untuk persiapan kerja di luar negeri,” kata sekretaris jenderal Direktorat Pusat Muhammadi.
Pelatihan kerja langsung di Blk
Sebagai pengakuan atas proyek ini, Kementerian Pendidikan dan dua kementerian lainnya, Kementerian Sumber Daya Manusia (Kmeniecker) dan Kementerian Diaspora.
“PKS ini adalah pemantauan Nota Kesepahaman (MOU) yang ditandatangani dengan Kementerian Pertahanan Diaspora. Kami akan bekerja sama untuk pengembangan pelatihan dengan Kementerian Sumber Daya Manusia, sehingga siswa profesional yang dikelola oleh Kementerian Sumber Daya Manusia setelah lulus dengan gelar Sertifikat Tenaga Kerja BLK.
Melalui Pusat Pelatihan Kerja (PLK), Kementerian Sumber Daya Manusia akan menyediakan forum untuk melaksanakan praktik perburuhan bagi siswa. Dengan dukungan dari Kementerian Pekerja Migran, siswa dewasa akan didistribusikan ke afiliasi asing.
Selain itu, siswa yang telah menghabiskan empat tahun belajar dan magang di PLK akan mendapatkan sertifikat standar. Sertifikat ini dapat digunakan untuk melamar pekerjaan di luar negeri.
“SMK nyaman bagi mereka untuk berlatih dan mendapatkan sertifikat standar,” kata Mutta.
Mutta berharap bahwa program ini dapat menciptakan keterampilan muda dengan keterampilan sesuai dengan kebutuhan industri. Dengan cara ini, tingkat pengangguran dapat dikurangi.
“Mereka diharapkan untuk meningkatkan keterampilan atau keterampilan mereka sesuai dengan sektor yang mereka lanjutkan, dan lulusan SMK diharapkan memiliki sertifikat sesuai dengan program pelatihan,” katanya.
Situs web resmi Kementerian Pendidikan dan Budaya dikutip, B.K. Pendidikan Kejuruan adalah kelanjutan dari proyek sebelumnya, yaitu Pusat Keunggulan SMK dan Kebangkitan Profesional.
B.K. Ada empat departemen prioritas dalam program sekolah kejuruan, mesin dan konstruksi, ekonomi kreatif, keramahtamahan, layanan kesehatan dan prioritas lainnya (kerja sama asing, Keck, kelautan dan pertanian).
B.K. Direktur kejuruan, guru profesional, preseden baru termasuk kurikulum belajar, serta digitalisasi sekolah.
PK adalah sekolah keturunan dan pusat untuk meningkatkan kualitas dan kinerja sekolah -sekolah di sekitarnya. Program sekolah kejuruan sangat relevan dengan kebutuhan dunia dan industri.
(RZR/DAL)