
Jakarta, CNN Indonesia –
Banyak karakter hadir pada keberangkatan ke -15 Abdurahman Vahid atau Dura, yang berlangsung di Gipsies, Jagakars, Jacarte Selatan, Sabtu (12/21) di malam hari.
Selain keluarga Gas Dura, beberapa di antaranya diperhatikan oleh para peserta, Menteri Agama (Manag) Nasarudin Umar, Menteri Pembesaran Wanita dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifa Fuz dan Wakil Menteri PPP Veronica Tan.
Menteri Urusan Sosial (Menteri Sosial) Saiful Yusuf atau IPUL GAS, Wakil Ketua PBN Zulf Mustof, Sekolah Islam Taliban Mustafa, Bisri, julukan hus mus mus mous dan ketua partai komunis Indonesia.
Selain itu, mantan Menteri Koordinasi tentang Politik dan Keamanan Mahfud MD sampai prima Anung dipilih.
15 Penerbangan mengangkat subjek pengetatan hati nurani untuk melindungi yang lemah.
Ketua Komite Ekspor Gas DUR ke -15, Zanuba Arif Chafes atau Eni Vahid mengatakan bahwa subjek keberangkatan gas Dura ke -15 terkait erat dengan keadaan komunitas yang terjadi hari ini.
“Salah satu hal yang merupakan fitur orang bodoh adalah pertahanan khusus dari mereka yang lemah dan terpinggirkan,” kata Yen.
Eni mengatakan bahwa transisi ini berarti pesan yang kuat bagi masyarakat, dengan mempertimbangkan bahwa banyak masalah yang berjuang dengan kaum muda dan menghadapi masalah ini sendirian.
“Ada begitu banyak kegiatan mengenai intimidasi penganiayaan dan bahkan pembunuhan -dari kepemilikan polisi,” kata Yeeni. (Yoa/isn)